Anggaran Pelebaran Sungai Ampal Tak Terpakai

Anggaran Pelebaran Sungai Ampal Tak Terpakai

BALIKPAPAN – Anggaran pelebaran Sungai Ampal dari Balikpapan Baru, Pasar Segar sampai Jembatan PDAM, Kelurahan Damai diprediksi kembali tak terserap. Pasalnya, sampai saat ini Dinas Pekerjaan Umum (PU) Balikpapan masih berkutat dengan persoalan pembebasan lahan. Walhasil, bantuan keuangan provinsi sebesar Rp 6,9 miliar tahun ini diperkirakan kembali tak digunakan. Demikian disampaikan Kepala Bidang Pengairan Dinas PU Andi Muhammad Yusri Ramli kepada wartawan, Minggu (22/6).

“Proses pembebasan lahan masih tahap pengumpulan data. Dana yang sudah disiapkan Rp 5 miliar. Sebenarnya dari masyarakat sepertinya sudah setuju lahannya dibebaskan. Namun karena mekanismenya yang cukup panjang, jadi memerlukan waktu,” terangnya.

Ia menambahkan, aturannya, proyek fisik memang tidak bisa dilelang sebelum lahan benar-benar beres. Ia berharap persoalan lahan bisa tuntas secepatnya. Kendati demikian, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Balikpapan terkait anggaran yang mungkin tidak terserap.

“Apakah mungkin akan di-nolkan, atau bagaimana. Setahu saya kalau anggaran itu bantuan keuangan provinsi tidak bisa dialihkan ke pekerjaan lain. Yang memungkinkan adalah diluncurkan pada tahun berikutnya. Jadi kalau nanti memang waktunya untuk lelang tidak cukup, kami minta anggaran itu dialokasikan lagi tahun 2015,” jelasnya.

Diketahui, proyek pelebaran Sungai Ampal dari 6 meter menjadi 15-20 meter sudah dikucur miliaran rupiah sejak tiga tahun terakhir. Namun, dana tersebut selalu tak terserap lantaran persoalan pembebasan lahan tak kunjung tuntas. Padahal, pekerjaan ini mendesak untuk menanggulangi banjir di sepanjang aliran sungai tersebut.

Yusri menambahkan, jika pelebaran sungai tahap pertama tersebut sudah rampung akan dilanjutkan tahap II. Yakni dari Jembatan PDAM sampai ke Jembatan Sudirman samping Hotel Zurich. Untuk lokasi tahap II ini pembebasan lahan sudah 99 persen. Sisa satu rumah saja yang perlu dibebaskan. Jika pelebaran Sungai Ampal sudah rampung keseluruhan, diprediksi tidak akan ada lagi genangan di Damai dan Jalan Beller.

Selain itu, Bidang Pengairan Dinas PU Balikpapan juga terus menormalisasi dan pelebaran drainase di beberapa titik. Tahun ini mendapat Rp 150 miliar untuk 10 paket kegiatan di 70 lokasi tersebar di Balikpapan. Semuanya merupakan proyek normalisasi dan pelebaran drainase di titik-titik yang rawan terjadi genangan.

Beberapa yang sudah masuk tahap lelang seperti perbaikan Sungai Primer Sepinggan senilai Rp 10,89 miliar, Drainase RT 12 Kelurahan Batu Ampar  Rp 794 juta, dan drainase RT 54 Sepinggan Rp 911 juta.

Seluruh program ini diketahui salah satu proyek penanganan banjir di Kota Minyak. Artinya, bila program ini tersendat, banjir di Balikpapan bakal sulit teratasi. Warga pun akan menderita selama program tersebut belum terealisasi. [] RedHP/KP

Serba-Serbi