MAKASSAR – Mahasiswa berinisial AF (25) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tewas dibunuh pria bernama Permana (23) usai menjual pacarnya ke pelaku. Permana kesal lantaran batal berhubungan badan dengan pacar korban yang dipesan melalui aplikasi kencan.
Korban ditikam di Perumahan Bukamata Residence Blok Pinang, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya pada, Senin (08/01/2023) sekitar pukul 05.11 Wita. Warga melihat pelaku yang mengendarai sepeda motor membawa parang mengejar korban.
“Dia mendengar korban sedang berteriak meminta tolong hingga saksi keluar dari rumahnya dan melihat korban sudah dikejar oleh seorang pengendara motor sehingga korban masuk ke dalam halaman rumah saksi lalu pelaku turun dari motornya mengejar sambil memegang senjata tikam tradisional dare daerah Sulawesi (badik),” ujar Kasat Reserse Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar Kompol Devi Sujana kepada wartawan, Senin (08/01/2024).
Kompol Devi mengatakan warga yang melihat korban dikejar hingga masuk ke dalam rumahnya kemudian berteriak hingga pelaku langsung kabur. Namun korban telah mengalami sejumlah luka tikaman, “Keterangan saksi pacar korban melihat korban sudah mengeluarkan darah pada dada dan lengan tangan kirinya sehingga saksi memapah masuk ke dalam rumah,” lanjut Devi.
Devi menuturkan korban sempat membersihkan lukanya saat dievakuasi oleh warga. Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit namun meninggal di perjalanan, “Lalu korban meminta kopi dan membersihkan lukanya menggunakan air lalu membasuh lukanya menggunakan kopi, namun korban tidak sempat menceritakan apa yang terjadi pada dirinya hingga ia dibawa ke rumah sakit,” jelas Devi.
“Korban sudah meninggal dunia saat masih di perjalanan dan saat sampai di rumah sakit korban sudah dinyatakan meninggal dunia oleh pihak dokter,” lanjut Devi. Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan kasus ini bermula saat AF menawarkan pacarnya melalui aplikasi MiChat pada hari kejadian.
Pelaku kemudian memesan dan keduanya sepakat lalu bertemu di Perumahan Bukamata, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya. “Korban menawarkan seorang perempuan melalui MiChat kepada pelaku, kemudian pelaku memesan kemudian terjadi kesepakatan,” ujar Kombes Ngajib kepada wartawan, Selasa (09/01/2024).
Ngajib mengatakan korban mematok tarif Rp 700 ribu sekali kencan namun ditawar oleh pelaku. Setelah sepakat, pelaku selanjutnya diarahkan ke sebuah kamar yang telah disiapkan. “Yang tadinya satu kali Rp 700 ribu tetapi kemudian pada saat kesepakatan jadi Rp 200 ribu, kemudian pelaku masuk ke dalam kamarnya ke tempat yang sudah disiapkan,” kata Ngajib.
“Kemudian korban setelah dapat uang dia keluar, setelah keluar datang perempuan yang ditawarkan di MiChat,” sebut Ngajib, Namun pacar korban berpura-pura marah ke pelaku saat keduanya berada di dalam kamar. Keduanya pun tidak jadi berhubungan badan.
“Perempuan ini malah marah terhadap pelaku, dengan marah ini modus supaya tidak terjadi hubungan,” terang Ngajib, Korban kemudian masuk ke dalam kamar menghampiri keduanya setelah mendengar teriakan pacarnya.
Korban dan pacarnya lalu kabur meninggalkan pelaku hingga terjadi aksi kejar-kejaran. “Setelah itu karena uang sudah diberikan akhirnya pelaku mengejar ke korban kemudian menikam karena merasa tertipu,” pungkas Ngajib.
Redaksi02