BANDAR LAMPUNG — Harga bahan pokok di Bandar Lampung mengalami kenaikan yang signifikan menjelang Idul adha. Sebagaimana dilansir dari Lampost.co, Pengamat Ekonomi dari FEB Unila, Arivina Ratih, mengungkapkan kenaikan harga ini tidak hanya karena momen Idul Adha, juga karena adanya perbedaan supply dan demand serta faktor cuaca.
Ratih menjelaskan kenaikan harga bahan pokok seringkali terjadi menjelang hari raya keagamaan karena permintaan yang meningkat tajam sementara suplai tidak mencukupi. “Penyebabnya bukan hanya Idul adha, tapi juga karena peningkatan ini semacam mengambil keuntungan dari hari raya keagamaan. Dari sisi ekonomi, kenaikan harga ini terjadi akibat perbedaan supply dan demand, permintaannya yang naik lalu suplainya tidak ada,” ujarnya, Kamis, (13/06/2024).
Selain itu, ia juga menyoroti pengaruh faktor cuaca yang turut mempengaruhi produksi komoditas. Musim hujan dan ancaman La Nina dapat menyebabkan tanaman yang sensitif terhadap cuaca lembab mengalami kesulitan dalam reproduksi. “Perubahan iklim juga berpengaruh. Ada panen yang didapatkan dengan jumlah yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, jadi lebih besar permintaan dari pada yang tersedia,” katanya.
Salah satu komoditas yang menjadi penyumbang inflasi adalah beras. Menurut Arivina, peningkatan harga beras sudah terjadi sejak beberapa bulan sebelumnya dan bukan semata-mata karena Iduladha. “Kalau untuk beras ini sudah dari bulan-bulan sebelumnya sebagai penyumbang inflasi di Bandar Lampung. Jadi saya rasa peningkatan beras saat ini pun pengaruh besarnya bukan karena mau Iduladha, ini masih lanjutan dari peristiwa sebelumnya. Namun ada tambahan pemicu kita mau Iduladha,” jelasnya.
Untuk mengatasi kenaikan harga bahan pokok, ia menyarankan agar operasi pasar murah dan inspeksi pasar bisa pemerintah lakukan untuk memastikan tidak ada penimbunan barang. “Untuk melihat apakah benar harga itu meningkat cukup drastis,” ujarnya. []
Putri Aulia Maharani