Wamentan Sudaryono pada Hari Pertama: Pupuk Langka Seperti Masalah Hidup dan Mati!

Wamentan Sudaryono pada Hari Pertama: Pupuk Langka Seperti Masalah Hidup dan Mati!

JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mulai bertugas hari ini, Jumat (19/7/2024). Sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia, Ditandai dengan acara serah terima jabatan antara Sudaryono dengan Harvick yang sebelumnya menjabat Wamentan sejak tahun 2020.
Acara serah terima jabatan digelar di kantor Kementerian Pertanian (Kementan). Disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.

Di hari pertamanya bekerja, Sudaryono tak menghabiskan waktu panjang berbasa-basi saat menyampaikan pidato pertamanya. Setelah meminta pendahulunya, Harvick, agar mengajarinya soal kerja dan tugas Wamentan, Sudaryono langsung blak-blakan permasalahan dihadapi sektor pertanian dan pangan di Tanah Air.

“Kita boleh tidak naik mobil, bisa jalan kaki katakanlah begitu. Tapi tidak bisa kalau kita tidak makan. Maka pangan ini saya ingin tidak sekedar dianggap sebagai suatu pembicaraan mantra kedaulatan pangan, kedaulatan pangan, kedaulatan pangan. Mantra yang barangkali selalu kita dengungkan tapi tidak menjadi suatu hal yang serius untuk kita lakukan,” kata Sudaryono.

Dia pun menyoroti persoalan ketersediaan pupuk yang dihadapi petani di dalam negeri. Dia menceritakan pengalaman yang dialami oleh keluarganya yang juga petani, pupuk tak ada. Karena pasokannya telat, tiga hari seminggu.

“Saya merasakan sekali bibit tidak ada, pupuk tidak cukup, pupuk datang tidak tepat waktu, itu bedanya seperti langit dan bumi. Seperti hidup dan mati. Maksud saya adalah mari kita sama-sama, saya yakin Pak Menteri kemarin sudah sempat ikut rapim (rapat pimpinan) ya. Bagaimana kerasnya Pak Menteri dalam hal bahwa pangan, kedaulatan pangan, dan kesejahteraan petani ini penting,” sebutnya.

Ketepatan dan kedisiplinan yang terukur, ujarnya, menjadi hal yang penting. “Karena ini menyangkut hidup jutaan orang, jutaan rakyat kita. Jadi kita ini mengabdi menjadi pegawai misalnya di Kementerian. Hari-hari kita menjalankan tugas kita, tapi ingat bahwa kita adalah spesial, istimewa,” katanya. “Karena langkah kita datang kantor telat lima menit bisa jadi menimbulkan telat pupuk satu minggu, dua minggu bagi petani kita di lapangan,” tukas Sudaryono.[]

Putri Aulia Maharani

Breaking News Nasional