WASHINGTON – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyoroti bahaya panas yang semakin meningkat bagi dunia. “Panas diperkirakan membunuh hampir setengah juta orang per tahun. Sebagaimana dilansir dari tvOnenews.com, Sekitar 30 kali lebih banyak daripada siklon tropis,” kata Guterres, Kamis (25/7/2024).
“Kita tahu apa yang mendorongnya—perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan bahan bakar fosil. Dan kita tahu itu akan menjadi lebih buruk,” sambungnya. Dia menyebut panas ekstrem merupakan ketidaknormalan baru. Guterres menekankan bahwa panas ekstrem semakin menghancurkan ekonomi, memperlebar kesenjangan, melemahkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) PBB dan membunuh korban. Karena itu, Sekjen PBB tersebut mengatakan bahwa dia meluncurkan tuntutan global dengan empat area fokus—merawat yang paling rentan, meningkatkan perlindungan bagi pekerja, meningkatkan ketahanan ekonomi dan masyarakat dengan menggunakan data dan sains.
Guterres menegaskan bahwa poin utamanya, yaitu fokus komunitas internasional sekarang adalah dampak panas ekstrem. “Namun, jangan lupa bahwa masih banyak lagi gejala krisis iklim yang menghancurkan. Badai yang semakin dahsyat, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut dan masih banyak lagi,” ujar Guterres. “Kita perlu melawan penyakit. Penyakit itu adalah kegilaan yang membakar satu-satunya rumah kita. Penyakit itu adalah kecanduan bahan bakar fosil. Penyakit itu adalah tidak adanya tindakan untuk mengatasi perubahan iklim,” sambungnya. []
Putri Aulia Maharani