ISTANBUL – Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa Ukraina berupaya meningkatkan posisinya dalam negosiasi mendatang dengan melakukan penyerbuan ke wilayah perbatasan Kursk sejak minggu lalu. Sebagaimana dilansir dari Antara Jakarta, “Tampaknya musuh dengan dukungan dari pendukung Barat mereka, melaksanakan arahan mereka, dan Barat menggunakan Ukraina sebagai proksi dalam konflik ini. Tampaknya lawan ingin memperkuat posisi negosiasi mereka untuk masa mendatang,” kata Putin dalam sebuah pertemuan operasional dengan pejabat pemerintah di ibu kota Moskow, Senin.
Namun, lanjut Putin, negosiasi macam apa yang dapat dilakukan dengan mereka yang menyerang warga sipil dan infrastruktur sipil tanpa pandang bulu atau menimbulkan ancaman terhadap fasilitas tenaga nuklir. “Apa yang perlu didiskusikan dengan pihak-pihak seperti itu?” katanya.
Putin mengatakan bahwa serangan Kiev juga bertujuan untuk menghentikan kemajuan Moskow di Ukraina timur dan menambahkan bahwa tugas utama pasukan Rusia adalah mengusir pasukan Ukraina dari wilayahnya. Menurutnya, serangan Rusia di wilayah timur Ukraina telah meningkat satu setengah kali lipat dan militer negara terus bergerak maju di sepanjang garis depan.
Ia melanjutkan dengan tuduhan bahwa tujuan lain dari serangan Ukraina adalah untuk menciptakan perselisihan dan perpecahan dalam masyarakat Rusia serta untuk merusak persatuan dan kohesi rakyat Rusia. “Kerugian Angkatan Bersenjata Ukraina meningkat drastis, termasuk di antara unit dan divisi yang paling siap tempur yang dipindahkan musuh ke perbatasan kita,” ucapnya.
Putin juga menuturkan bahwa terdapat peningkatan signifikan dalam jumlah orang yang menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Adapun pihak berwenang Ukraina belum mengomentari pernyataan Putin. Selasa lalu, Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina, termasuk tank dan kendaraan tempur lapis baja, menyerang posisi militer mereka di dekat dua permukiman perbatasan di wilayah Kursk.
Sejak itu, Moskow melaporkan bahwa mereka telah menangkis serangan ke wilayah perbatasan oleh pasukan Ukraina, selain menangkal serangan udara yang dilancarkan ke Kursk dan wilayah sekitarnya.[]
Putri Aulia Maharani