Cukup Siti Nurbaya, Satu Dekade Pimpin KLHK Dalam Upaya Lestarikan Lingkungan dan Kehutanan

Cukup Siti Nurbaya, Satu Dekade Pimpin KLHK Dalam Upaya Lestarikan Lingkungan dan Kehutanan

JAKARTA – Satu dekade sudah Siti Nurbaya memimpin Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebagaimana dilansir dari Detik.com, Siti Nurbaya dinilai berhasil membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan lingkungan dan kehutanan di Indonesia.

Menutup satu dekade kepemimpinannya, Siti Nurbaya berpesan perjuangan menjaga lingkungan hidup adalah tugas yang harus dilanjutkan oleh generasi berikutnya.

“Lingkungan hidup dan kehutanan adalah tanggung jawab kita bersama. Saya berharap langkah-langkah yang sudah kita mulai ini akan diteruskan dan dikembangkan untuk kebaikan masa depan kita semua,” kata Siti Nurbaya dalam keterangan persnya di Jakarta dikutip, Sabtu (19/10/2024).

Dengan segala pencapaiannya, nama Siti Nurbaya telah mencatatkan sejarah penting dalam pembangunan lingkungan hidup yang berkelanjutan di Indonesia. Akhirnya, Siti Nurbaya menjadi simbol keberhasilan seorang pemimpin yang berdedikasi dalam mengelola lingkungan untuk masa depan yang lebih hijau dan lebih baik.

Mencuplik judul lagu salah satu band besar, memang cukup Siti Nurbaya-lah yang dengan visinya mampu memberikan perubahan besar dalam pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, serta pelestarian alam di Indonesia. Sejak dilantik Presiden Joko Widodo pada 2014, Siti Nurbaya telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam menanggulangi berbagai tantangan lingkungan, dari kebakaran hutan hingga perubahan iklim, serta mendorong program-program pembangunan berkelanjutan berbasis lingkungan.

Siti Nurbaya dikenal sebagai sosok yang tangguh dalam menghadapi berbagai krisis lingkungan yang melanda Indonesia. Kebijakan revolusionernya dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membawa perubahan nyata, salah satunya melalui penerapan early warning system dan peningkatan pengawasan di lapangan.

Angka kebakaran hutan yang berkurang drastis dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu indikator keberhasilan penanganan karhutla. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia juga berhasil mencatat penurunan laju deforestasi hingga level terendah sepanjang sejarah.

Siti Nurbaya juga mendorong program rehabilitasi lahan kritis yang ambisius melalui Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS), yang berhasil menghijaukan jutaan hektar lahan di seluruh Indonesia.

Siti Nurbaya tidak hanya fokus pada permasalahan dalam negeri, tetapi juga menunjukkan kepemimpinan di tingkat internasional. Indonesia di bawah arahan KLHK menjadi salah satu negara terdepan dalam menyuarakan pentingnya mitigasi perubahan iklim.

Melalui program Indonesia’s Forestry and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, Siti Nurbaya menargetkan sektor kehutanan Indonesia menjadi carbon neutral pada tahun 2030, sebuah langkah konkret yang diapresiasi dunia.

KLHK di bawah Siti Nurbaya juga berhasil memperkuat upaya konservasi melalui peningkatan kawasan konservasi dan keberhasilan dalam menjaga keanekaragaman hayati. Pada masa jabatannya, populasi beberapa spesies yang terancam punah, seperti harimau sumatera dan gajah, menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Salah satu pencapaian besar lainnya adalah reformasi dalam tata kelola hutan. Program Perhutanan Sosial yang diluncurkan Siti Nurbaya berhasil memberi akses kepada jutaan masyarakat lokal dan adat untuk mengelola hutan secara legal dan berkelanjutan. Langkah ini tidak hanya melestarikan hutan, tetapi juga mengangkat taraf hidup masyarakat yang bergantung pada sumber daya alam.

Atas dedikasinya, Siti Nurbaya telah menerima berbagai penghargaan, baik dari dalam maupun luar negeri. Kepemimpinannya yang konsisten, tegas, dan visioner dalam menangani isu lingkungan dan kehutanan telah membuatnya dikenal luas sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh dalam kebijakan lingkungan global.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional