Tetap Hadiri Wisuda Meski Patah Kaki, Amalia Jadi Sorotan

Tetap Hadiri Wisuda Meski Patah Kaki, Amalia Jadi Sorotan

MATARAM – Siti Nur Amalia Kholisoh (22), salah satu wisudawati Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, menunjukkan semangat luar biasa dengan mengikuti prosesi wisuda pada Sabtu (26/04/2025), meskipun dalam keadaan terbaring di ranjang rumah sakit. Amalia yang mengenakan kebaya dan toga lengkap tampak hadir mengikuti wisuda didampingi oleh orang tua. Keputusan Amalia untuk tetap menghadiri wisuda tersebut menjadi cerita penuh inspirasi, mengingat ia baru saja mengalami kecelakaan yang mengakibatkan tulang pahanya patah.

Awalnya, Amalia mengaku tidak berharap untuk mengikuti wisuda setelah kecelakaan yang terjadi dua minggu sebelum acara. “Saya mengalami kecelakaan saat pulang mengambil toga untuk wisuda. Akibatnya, tulang paha saya patah dan harus menjalani operasi,” ujar Amalia dengan suara penuh semangat. Kecelakaan tersebut membuatnya harus menjalani operasi pemasangan pen di kakinya, yang mengakibatkan ia tidak dapat menggerakkan kaki seperti biasanya, ujar Amalia, Minggu (27/04/2025).

Namun, meskipun dalam kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk hadir dengan cara biasa, dukungan penuh dari orang tua membuat Amalia memutuskan untuk tetap berpartisipasi dalam prosesi wisuda. “Awalnya saya sudah tidak berharap lagi, tapi orang tua saya memberikan dukungan untuk tetap ikut,” katanya.

Setelah mendapatkan izin dari pihak kampus, Amalia akhirnya mengikuti wisuda dengan menggunakan ranjang pasien. Ia bahkan naik ke panggung wisuda dengan dibantu oleh beberapa petugas protokol kampus. “Alhamdulillah, pihak kampus sangat mendukung dan menerima saya dengan baik,” ujar Amalia, yang terlihat begitu bahagia saat tali toga dipindahkan di atas panggung.

Senyuman bahagia Amalia tak terbendung, dan tepuk tangan menggema dari seluruh peserta wisuda yang hadir. Ibunya juga tampak mendampingi Amalia naik ke panggung, menambah kebahagiaan dalam momen yang penuh perjuangan ini.

Perjuangan Amalia untuk tetap berpartisipasi dalam wisuda meskipun dalam kondisi terbatas ini menjadi simbol keteguhan hati dan semangat untuk meraih cita-cita. Pihak kampus pun memberikan apresiasi atas keteguhan dan semangat Amalia yang tetap hadir meskipun dalam keadaan tidak sempurna. Kejadian ini menjadi bukti bahwa dengan dukungan orang terdekat, tidak ada halangan yang terlalu besar untuk mewujudkan impian. []

Diyan Febriana Citra

Berita Daerah