DEMAK – Selama dua bulan terakhir, siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bedono 1, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di kolong bangunan sekolah. Kondisi ini terjadi karena ruang kelas baru yang dibangun pasca-proyek Tol Semarang–Demak belum bisa digunakan.
Tempat yang digunakan untuk KBM adalah area parkir bangunan baru sekolah, tepat di bawah lantai utama. Di ruang terbuka beralas tikar dan lantai urugan pasir itulah anak-anak belajar tanpa dinding pelindung di kiri-kanan. Ketidaknyamanan pun menjadi keseharian mereka.
“Standar belajar itu ya di ruang kelas, bukan di luar seperti ini. Anak-anak jelas merasa tidak nyaman,” ujar Sukari, guru kelas V SDN Bedono 1, Selasa (06/05/2025).
Ia menyebut pembelajaran di ruang terbuka tidak efektif, terutama karena lokasi sekolah berada di pesisir yang kerap dilanda angin kencang. “Sebagai guru, tenaga yang dikeluarkan jadi lebih besar karena harus berbicara keras agar terdengar. Situasi ini sangat tidak ideal,” ucapnya.
Sukari berharap pemerintah segera menuntaskan masalah penyerahan ruang kelas agar siswa bisa belajar dengan layak. “Anak-anak jangan sampai dikorbankan hanya karena urusan administratif,” tambahnya.
Kepala SDN Bedono 1, Suryadi, menyampaikan bahwa ada sekitar 90 siswa dari kelas III, IV, dan VI yang mengikuti pelajaran di kolong. Sementara siswa lainnya belajar di bekas ruang kelas SDN Bedono 2 yang kini telah dimerger.
“Fasilitas belajar di kolong sangat minim, duduk tidak nyaman, dan anak-anak sulit fokus,” kata Suryadi.
Bangunan baru SDN Bedono 1 sebenarnya telah selesai, namun kunci ruang kelas baru belum diserahkan kepada pihak sekolah hingga hari itu.
“Alhamdulillah, hari ini kami akhirnya menerima kunci. Insyaallah besok seluruh siswa sudah bisa menempati ruang kelas baru,” ujarnya penuh syukur.
Bangunan SDN Bedono 1 yang baru berada di Jalan Morosari, Desa Bedono, menggantikan lokasi lama yang terdampak proyek pembangunan tol. Kini, harapan baru pun mulai tumbuh bagi para siswa dan guru setelah berbulan-bulan menempuh pendidikan dalam keterbatasan. []
Diyan Febriana Citra.