Penyerangan di SMK Muhammadiyah 3, Dua Pelajar diamankan

Penyerangan di SMK Muhammadiyah 3, Dua Pelajar diamankan

YOGYAKARTA – Kepolisian setempat mengamankan dua pelajar setelah terjadinya penyerangan di SMK Muhammadiyah 3, Kota Yogyakarta, pada Rabu (07/05/2025). Insiden tersebut melibatkan sejumlah pelajar yang meresahkan warga setempat. Kepala Seksi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Sujarwo, mengonfirmasi bahwa dua pelajar yang terlibat dalam kejadian tersebut sudah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Menurut keterangan AKP Sujarwo, kedua pelajar yang diamankan berinisial ATH dan AD, keduanya berasal dari wilayah Sleman, Yogyakarta. Penangkapan ini dilakukan oleh anggota Unit II Reskrim Polresta Yogyakarta yang segera bertindak setelah insiden terjadi. “Kami telah melakukan pengamanan terhadap kedua pelajar yang diduga terlibat dalam insiden tersebut,” kata Sujarwo pada Kamis (08/05/2025).

Kejadian berawal ketika sekitar 30 pelajar dari berbagai sekolah melewati kawasan Jalan Pramuka, Giwangan, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Sesampainya di depan SMK Muhammadiyah 3, kelompok tersebut mulai melakukan aksi yang mengganggu ketertiban umum. Beberapa dari mereka mulai berteriak, membunyikan klakson, dan memainkan gas motor secara berlebihan. Tidak hanya itu, mereka juga menyalakan kembang api yang diarahkan ke dalam area sekolah, yang jelas menimbulkan kekhawatiran.

Tindakan mereka memicu reaksi dari warga sekitar, yang segera datang untuk melerai dan menghalau kelompok tersebut agar tidak terjadi perkelahian. Dalam upaya pengamanan, dua pelajar berhasil ditangkap oleh warga. Sementara itu, satu motor yang digunakan oleh kelompok tersebut rusak akibat perusakan oleh massa. Pelajar yang diamankan kemudian dibawa ke Mako Polsek Umbulharjo, sebelum akhirnya diserahkan kepada Satreskrim Polresta Yogyakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Kasus ini masih dalam penyelidikan oleh Satreskrim Polresta Yogyakarta. Kami akan mendalami lebih jauh untuk mengetahui motif di balik peristiwa ini,” ujar AKP Sujarwo. Kasus ini masih terus ditelusuri, dan kepolisian berharap dapat mengungkap penyebab utama dari kerusuhan tersebut.

Insiden ini menjadi perhatian warga dan pihak sekolah, yang berharap kejadian serupa tidak terulang kembali. Para pelajar yang terlibat kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai dengan hukum yang berlaku. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah