TEPI BARAT – Seorang wanita warga Israel yang sedang hamil tewas akibat luka parah setelah kendaraan yang ditumpanginya ditembaki di wilayah Tepi Barat. Insiden tragis ini terjadi pada Rabu (14/05/2025) waktu setempat, di dekat permukiman Bruchin, sebuah wilayah yang terletak di area sengketa antara Israel dan Palestina.
Menurut laporan otoritas Israel, seperti dilansir Agence France-Presse (AFP), Kamis (15/05/2025), korban sedang bepergian bersama seorang penumpang laki-laki saat kendaraannya tiba-tiba dihujani tembakan oleh pihak yang hingga kini belum diketahui identitasnya.
Bruchin sendiri merupakan salah satu permukiman Israel di Tepi Barat yang secara hukum internasional dianggap ilegal. Wilayah ini telah lama menjadi titik ketegangan antara warga Israel dan Palestina.
Akibat tembakan tersebut, wanita tersebut mengalami luka sangat serius dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Beilinson, yang terletak di luar kota Tel Aviv. Di rumah sakit, tim medis berusaha sekuat tenaga untuk menyelamatkan nyawa sang ibu maupun bayi yang masih dalam kandungan.
“Setelah berjuang menyelamatkan nyawa wanita yang terluka parah dalam serangan penembakan di Samaria (sebutan Israel untuk wilayah Tepi Barat), dan tiba selama resusitasi, tim medis terpaksa menyatakan dia meninggal dunia,” demikian pernyataan resmi dari pihak Rumah Sakit Beilinson.
Meski nyawa sang ibu tidak tertolong, tim medis berhasil melakukan operasi caesar darurat dan menyelamatkan bayi tersebut. Pihak rumah sakit menambahkan bahwa bayi tersebut kemudian dipindahkan ke pusat medis lain untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
Hingga berita ini ditulis, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas penembakan itu. Aparat Israel masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif di balik serangan tersebut.
Insiden ini menambah daftar panjang kekerasan yang terjadi di wilayah Tepi Barat, terutama dalam konteks konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina. Ketegangan di kawasan tersebut semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir, bersamaan dengan eskalasi militer di wilayah Gaza dan berbagai wilayah sengketa lainnya. []
Diyan Febriana Citra.