BENGKULU – Guncangan gempa bumi dengan magnitudo 6,3 mengejutkan warga Bengkulu pada Jumat (23/5/2025) dini hari sekitar pukul 02.52 WIB. Peristiwa tersebut menyebabkan kepanikan massal serta kerusakan pada sejumlah bangunan milik warga.
Berdasarkan informasi resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di wilayah perairan barat daya Bengkulu, tepatnya 43 kilometer dari garis pantai, dengan kedalaman 10 kilometer. Meski demikian, BMKG menegaskan bahwa gempa ini tidak berpotensi memicu tsunami.
Dalam rekaman kamera pengawas yang beredar di media sosial, terlihat jelas detik-detik saat guncangan melanda. Warga berhamburan keluar rumah dalam kondisi panik, beberapa di antaranya bahkan tidak sempat mengenakan alas kaki. Suara benda jatuh dan kaca pecah turut terekam dalam video tersebut, menambah suasana mencekam di tengah malam.
Kerusakan akibat gempa dilaporkan terjadi di beberapa titik, terutama pada rumah-rumah warga yang berada di kawasan pesisir dan pusat kota. Sejumlah rumah mengalami retakan pada dinding, atap runtuh, hingga perabot rumah tangga yang hancur. Petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah dikerahkan untuk melakukan pendataan serta menyalurkan bantuan darurat.
Hingga Jumat pagi, belum ada laporan mengenai korban jiwa, namun beberapa warga dilaporkan mengalami luka ringan akibat terkena reruntuhan. Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, meskipun potensi tersebut dinyatakan kecil oleh BMKG.
“Gempa ini merupakan gempa tektonik dangkal. Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan,” ujar Kepala BMKG Bengkulu dalam pernyataannya.
Situasi di Bengkulu saat ini mulai kondusif, meski masih banyak warga yang memilih bertahan di luar rumah karena khawatir akan gempa lanjutan. Pihak berwenang juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah terpancing oleh informasi yang belum terverifikasi.[]
Putri Aulia Maharani