SAMARINDA – Setelah dua hari proses pencarian tanpa henti, tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan jasad Sutiah (50), korban longsor di Jalan Gerilya, Gang Keluarga, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda. Penemuan dilakukan pada Rabu (28/5/2025) sore, sekitar pukul 15.17 WITA.
Sutiah ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa, tertimbun tanah dan puing bangunan rumahnya sedalam sekitar tiga meter. Kejadian longsor yang menimpanya dipicu oleh hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut sejak Senin pagi. Pergerakan tanah secara tiba-tiba mengakibatkan struktur rumah roboh dan menimbun korban.
Tangis keluarga pecah saat jenazah perempuan paruh baya itu diangkat dari lokasi kejadian. Ia ditemukan hanya sekitar dua meter dari titik penyelamatan anaknya, Ayu (22), yang sebelumnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat pada hari pertama pencarian. Saat ini, Ayu masih menjalani perawatan akibat luka fisik dan trauma yang dialaminya.
Komandan Tim SAR Basarnas Samarinda, Iwan Setiawan Abbas, mengatakan bahwa lokasi penemuan korban sudah diperkirakan berdasarkan informasi dari saksi mata dan hasil analisis tim. “Korban ditemukan sekitar pukul 15.17 Wita. Lokasinya hanya berjarak sekitar dua meter dari posisi anaknya. Proses pencarian memang kami fokuskan ke area itu, berdasarkan keterangan saksi dan analisa tim,” jelas Abbas.
Proses evakuasi berjalan cukup menantang. Kondisi tanah yang masih labil membuat upaya penyelamatan harus dilakukan secara hati-hati untuk menghindari risiko longsor susulan. Dua alat berat dikerahkan untuk membantu pengangkatan tanah dan reruntuhan bangunan yang menutupi tubuh korban.
“Butuh waktu hampir satu jam untuk benar-benar bisa mengevakuasi korban. Risikonya cukup tinggi karena tanah terus bergerak. Kami juga harus memastikan keselamatan tim selama proses penggalian,” tambah Abbas.
Sekitar pukul 16.15 Wita, jenazah berhasil dikeluarkan dan langsung dibawa ke rumah duka. “Kami mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan,” tutur Abbas dengan nada haru.
Dengan ditemukannya korban terakhir, operasi pencarian dinyatakan selesai. Namun, pihak Basarnas tetap menjalin koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan aparat terkait guna melakukan pemantauan terhadap wilayah tersebut yang diketahui rentan terhadap longsor.
Abbas menekankan pentingnya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana alam, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan longsor seperti lereng dan tebing curam.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada, terutama saat musim hujan. Jika tinggal di area rawan, segera lakukan pengecekan lingkungan atau konsultasi ke BPBD. Pencegahan dan kesiapsiagaan adalah kunci,” tutupnya.[]
Putri Aulia Maharani