DEPOK – Sebanyak 100 pelajar tingkat SMP dari Kota Depok mengikuti program Pembinaan Karakter dan Bela Negara gelombang pertama yang digelar di barak militer Kostrad 1 Cilodong, Depok. Sebelum diberangkatkan, Wali Kota Depok Supian Suri memberikan arahan sekaligus tantangan unik kepada para peserta.
Dalam sambutannya di halaman Balai Kota Depok, Sabtu (31/05/2025) pagi, Supian menantang seluruh peserta untuk menghafal nama-nama teman satu angkatan selama mengikuti pelatihan yang berlangsung selama sepuluh hari.
“Kita sepakati berapa sanggupnya selama sepuluh hari bisa hafal nama temannya, bisa hafal nama bapaknya,” ujar Supian di hadapan peserta yang telah berbaris rapi.
Menurut Supian, hafalan nama teman tidak sekadar tantangan, melainkan bagian dari upaya membangun kedekatan, kekompakan, dan rasa kebersamaan di antara para peserta. Ia menyebut akan menyiapkan hadiah khusus bagi siswa yang berhasil menyebutkan nama 45 teman satu angkatan secara lengkap pada saat penutupan kegiatan.
“Nama temannya aja ya. Kira-kira temannya namanya siapa, terus tinggalnya di kecamatan apa,” lanjut Supian.
“Pokoknya 45 orang, besok waktu penutupan, semoga kita panjang umur, sehat, kita ketemu lagi, saya tanya ada berapa, kalau bisa menyebutkan 45 ada hadiah dari saya,” tambahnya.
Dengan nada bergurau, Supian juga mengungkapkan kekhawatirannya jika seluruh peserta mampu menyelesaikan tantangan tersebut.
“Paling yang repot saya kalau semuanya bisa, hadiahnya jadi banyak nih yang disiapin,” ucapnya sambil tertawa.
Program ini diikuti oleh pelajar SMP berusia 13 hingga 15 tahun. Dari 100 peserta, 75 di antaranya merupakan siswa laki-laki, sedangkan sisanya adalah perempuan. Selama sepuluh hari di barak militer, mereka akan mengikuti berbagai pelatihan fisik, mental, serta pembekalan wawasan kebangsaan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Depok untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, cinta tanah air, serta tanggung jawab sosial kepada generasi muda. Pemerintah juga mengimbau para orang tua agar tidak khawatir selama anak-anak mereka mengikuti pelatihan, karena kegiatan tersebut diawasi oleh tenaga profesional dari lingkungan militer dan pendamping dari Dinas Pendidikan. []
Diyan Febriana Citra.