JAKARTA – Sejumlah ruas jalan di sekitar Gedung Pancasila, Jalan Taman Pejambon, Jakarta Pusat, dialihkan pada Senin (02/06/2025) pagi. Pengalihan arus lalu lintas dilakukan sebagai bagian dari pengamanan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila yang digelar di lokasi tersebut.
Upacara direncanakan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, dan sejumlah personel kepolisian diturunkan untuk mengatur lalu lintas serta menjaga keamanan jalannya acara.
Melalui unggahan resmi di akun Instagram @tmcpoldametrojaya, pihak TMC Polda Metro Jaya menginformasikan bahwa rekayasa lalu lintas diberlakukan demi kelancaran kegiatan kenegaraan tersebut.
“Oleh karena itu, diinformasikan kepada seluruh pengendara kendaraan bermotor akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas yang mengarah ke Jalan Taman Pejambon,” demikian pernyataan yang dikutip dari unggahan tersebut, Senin pagi.
Beberapa ruas jalan yang terdampak oleh rekayasa ini mencakup Jalan Banteng Barat, Jalan Taman Pejambon, serta Jalan Kwini II. Pengendara diminta untuk menghindari kawasan tersebut selama upacara berlangsung, guna menghindari kepadatan dan kemacetan lalu lintas.
Peringatan Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni memiliki nilai sejarah penting bagi bangsa Indonesia. Pada tanggal tersebut, tepatnya tahun 1945, Ir. Soekarno menyampaikan gagasan mengenai dasar negara dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Gagasan itu kemudian dikenal sebagai Pancasila, yang hingga kini menjadi fondasi ideologi bangsa.
Setiap tahun, momen ini diperingati sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan pendiri bangsa dan untuk menguatkan kembali nilai-nilai kebangsaan. Sejumlah tokoh nasional, pejabat negara, dan undangan turut hadir dalam upacara yang digelar secara resmi di Gedung Pancasila.
Masyarakat diimbau untuk turut menghormati kegiatan kenegaraan ini dengan mengikuti arahan petugas di lapangan dan menggunakan jalur alternatif selama pengalihan berlangsung. Polisi juga memastikan bahwa situasi lalu lintas di sekitar lokasi tetap terkendali dengan penempatan petugas di titik-titik strategis. []
Diyan Febriana Citra.