LEMBATA – Aktivitas erupsi Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali meningkat dan berdampak pada sembilan desa yang berada di wilayah Kecamatan Ile Ape Timur. Material vulkanik yang berupa pasir halus dan debu dilaporkan telah menyelimuti wilayah permukiman penduduk sejak beberapa hari terakhir.
Camat Ile Ape Timur, Niko Wutun, menyebutkan bahwa sembilan desa yang terdampak antara lain Jontona, Lamatokan, Baolaliduli, Lamaau, Aulesa, Todanara, Lamagute, Lamawolo, dan Waimatan.
“Material vulkanik ini melanda desa-desa dalam wilayah Kecamatan Ile Ape Timur secara keseluruhan,” ujar Niko saat dihubungi pada Senin (02/06/2025).
Salah satu dampak serius yang dirasakan masyarakat adalah kesulitan mengakses air bersih. Abu vulkanik yang menutupi atap rumah membuat air tadahan hujan tidak dapat dikonsumsi. Untuk memenuhi kebutuhan air minum dan mandi, warga harus memesan pasokan air melalui mobil tangki dari Kota Lewoleba.
“Untuk kebutuhan air warga pesan melalui mobil tangki dari Kota Lewoleba,” jelas Niko.
Meski belum ada laporan mengenai gangguan kesehatan atau korban jiwa, pihak kecamatan tetap meningkatkan kewaspadaan di tengah aktivitas gunung yang masih berlangsung. Pemerintah desa diarahkan untuk terus berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Badan Vulkanologi.
“Kami menghimbau masyarakat melalui kepala desa agar warga mengenakan masker dan melarang beraktivitas dalam radius 2,5 kilometer dari pusat erupsi,” tambahnya.
Imbauan tersebut merujuk pada instruksi Badan Vulkanologi yang diteruskan melalui BPBD Lembata. Selain itu, rantai komando siaga bencana di tingkat desa diminta aktif melaporkan kondisi terkini.
Pemerintah daerah berharap, masyarakat tetap tenang namun waspada, serta mengikuti arahan resmi demi keselamatan bersama. []
Diyan Febriana Citra.