Pria Purwakarta Antre Vasektomi, Pulang Bawa Sembako

Pria Purwakarta Antre Vasektomi, Pulang Bawa Sembako

PURWAKARTA – Sebanyak 34 pria di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengikuti prosedur vasektomi di Klinik Wijaya Kusuma, Rabu (04/06/2025) pagi. Program ini merupakan bagian dari pelayanan publik “Nganjang ka Warga” yang digagas oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan dijalankan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Purwakarta.

Salah satu peserta, Hendra Gunawan (49), menyatakan bahwa keikutsertaannya dalam program KB permanen ini adalah hasil keputusan bersama dengan istrinya. Ia menegaskan bahwa keputusan tersebut murni atas dasar sukarela, bukan karena dorongan bantuan sosial.

“Karena saya sayang sama istri,” kata Hendra. Ia menambahkan, “Sudah ada persetujuan istri. Kami memang sudah lama rencana ikut KB permanen. Ini murni keinginan kami berdua, bukan karena bantuan atau paksaan.”

Hendra yang sudah memiliki dua anak menyatakan ingin fokus pada peningkatan kualitas hidup keluarganya. Ia melihat vasektomi sebagai cara untuk memastikan bahwa dirinya tidak lagi memiliki keturunan tanpa membebani istri dengan metode kontrasepsi lainnya.

Dari total 34 pendaftar, delapan di antaranya menjalani tindakan vasektomi setelah melalui serangkaian skrining kesehatan yang meliputi pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah.

“Kami pastikan kondisi mereka layak secara medis sebelum prosedur dijalankan,” ujar Kepala DPPKB Purwakarta, Yayat Hidayat.

Setelah menjalani tindakan medis, peserta menerima bantuan berupa paket sembako dan jaminan hidup. Menurut Yayat, bantuan ini merupakan bentuk apresiasi dan berasal dari kerja sama antara DP3AKB Provinsi Jawa Barat dan dinas terkait lainnya.

Sementara itu, vasektomi sendiri merupakan metode kontrasepsi permanen bagi pria. Prosedur ini dilakukan dengan cara memotong atau mengikat saluran sperma sehingga tidak tercampur dalam cairan ejakulasi.

Sebelumnya, sempat muncul polemik mengenai usulan agar program KB, termasuk vasektomi, menjadi syarat penerima bantuan sosial di Jawa Barat. Gubernur Dedi Mulyadi telah memberikan klarifikasi bahwa vasektomi bukan syarat utama penerimaan bansos dan tetap bersifat sukarela.

“Tak ada paksaan, tidak ada syarat seperti itu. KB itu pilihan, dan banyak opsinya,” ujar Dedi beberapa waktu lalu.

Program vasektomi sukarela ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menekan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Purwakarta secara berkelanjutan. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews