Belasan Desa di Jombang Terendam Banjir

Belasan Desa di Jombang Terendam Banjir

JOMBANG – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, sejak Minggu (08/06/2025) petang hingga Senin pagi (09/06/2025), menyebabkan belasan desa di sejumlah kecamatan terendam banjir. Luapan air sungai yang tidak tertampung diduga menjadi penyebab utama meluasnya genangan.

Salah satu lokasi terdampak banjir terparah terjadi di kompleks Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Desa Peterongan, Kecamatan Peterongan. Selain itu, Kecamatan Mojoagung juga menjadi wilayah dengan sebaran banjir cukup luas.

Petugas pemantauan banjir dari Koramil Mojoagung, Sertu Muntoha, mengungkapkan bahwa Desa Kademangan menjadi salah satu titik paling terdampak.

“Dengan kondisi paling parah di Desa Kademangan,” ujarnya saat ditemui di lokasi banjir.

Faruq Edi (44), warga Desa Kademangan, menuturkan bahwa banjir mulai menggenangi rumah-rumah warga sejak selepas subuh. Ketinggian air mencapai lebih dari satu meter di jalan, dan sekitar satu meter di dalam rumah.

“Di dalam rumah sekitar 1 meter. Kalau yang di jalan lebih dari 1 meter, bisa sampai satu setengah meter,” ucap Faruq.

Ia menyebut, sebelum banjir terjadi, wilayah Jombang diguyur hujan lebih dari 12 jam. Derasnya curah hujan menyebabkan debit air di dua sungai utama, yakni Sungai Catak Banteng dan Kali Gunting, meningkat signifikan dan meluap ke permukiman warga.

“Sungai meluap, di sini ada dua sungai, Catak Banteng dan Kali Gunting yang sama-sama meluap,” tuturnya.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Jombang, Syaiful Bahri, mengungkapkan bahwa selain Kecamatan Mojoagung dan Peterongan, banjir juga melanda beberapa desa di Kecamatan Kesamben, Kudu, Mojowarno, dan Sumobito.

“Petugas dan relawan masih melakukan pemantauan di lapangan. Untuk saat ini belum ada laporan kebutuhan mendesak, korban jiwa, maupun kerusakan berat,” ujar Syaiful.

Di Kecamatan Kesamben, banjir terjadi di Dusun Sambigelar, Desa Pojokkulon. Sementara di Kecamatan Kudu, air menggenangi Desa Tapen dan Bakalanrayung. Di Kecamatan Mojowarno, air masuk ke Desa Catakgayam dan Mojodadi, sedangkan di Kecamatan Sumobito, desa yang terdampak antara lain Palrejo, Jogoloyo, dan Balongsono.

Meski belum ada laporan kerusakan besar atau korban jiwa, warga berharap adanya penanganan cepat dari pemerintah daerah untuk mencegah banjir susulan. Pemantauan serta pendataan dampak terus dilakukan oleh pihak berwenang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews