JAYAPURA – Situasi keamanan di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, kembali menjadi sorotan setelah tercatat lima insiden kekerasan bersenjata sejak awal tahun 2025. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin Egianus Kogoya diketahui sebagai pihak yang bertanggung jawab atas rangkaian aksi tersebut.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, melalui keterangan tertulis yang diterima pada Rabu (11/06/2025). Dalam laporannya, ia menegaskan bahwa kelompok Egianus Kogoya aktif melancarkan serangan di wilayah Jayawijaya dalam rentang waktu Januari hingga awal Juni 2025.
“Dalam catatan kami, ada sekitar lima kasus kekerasan bersenjata yang dilakukan oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya selama bulan Januari hingga 5 Juni 2025,” ujar Faizal.
Rincian insiden tersebut menunjukkan pola kekerasan yang menyasar aparat keamanan maupun warga sipil. Penembakan pertama terjadi pada 1 Februari 2025 terhadap Aiptu Syam di Distrik Kurima. Selanjutnya, pada 17 Mei 2025, Bripka Marsidon Debataraja dari Satuan Lalu Lintas Polres Jayawijaya menjadi korban penembakan saat berada di depan RSUD Wamena.
Serangan terhadap warga sipil pun tak terelakkan. Pada 4 Juni 2025, dua warga bernama Rahmat Hidayat dan Saepudin ditembak di Kompleks Air Garam, Kampung Kwantapo. Sehari setelahnya, penembakan kembali terjadi, kali ini diarahkan ke Polsek Kurima. Kontak senjata terakhir tercatat pada 9 Juni 2025, yang menewaskan satu anggota KKB.
Figur Egianus Kogoya bukan nama baru dalam peta konflik bersenjata di Papua. Ia dikenal sebagai komandan lapangan Kodap III Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Organisasi Papua Merdeka (TPNPB–OPM) di wilayah Ndugama. Egianus mulai dikenal luas usai menyandera pilot Susi Air, Capt. Philip Mark Mehrtens, selama hampir 19 bulan sejak awal 2023.
Menurut catatan yang dikutip dari Philosophy Documentation Center tahun 2023, Egianus lahir dan besar dalam lingkungan konflik bersenjata. Ia merupakan anak dari Daniel Yudas Kogoya, tokoh pro-kemerdekaan Papua yang memiliki hubungan dengan tokoh OPM legendaris, Kelly Kwalik.
Awalnya, pergerakan Egianus dan kelompoknya berpusat di wilayah Mugi, dekat Bandara Udara Mugi. Kini, ia memimpin operasi bersenjata di Jayawijaya sebagai bagian dari Kodap III Ndugama. Kelompok ini disebut sering menargetkan aparat dan warga sipil, serta dikenal melalui aksi penyanderaan dan penyerangan brutal.
Egianus telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) di wilayah hukum Papua dan menjadi prioritas aparat keamanan dalam operasi penegakan hukum di daerah tersebut. []
Diyan Febriana Citra.