Komunikasi Terputus, Mahasiswi Ditemukan Tak Bernyawa

Komunikasi Terputus, Mahasiswi Ditemukan Tak Bernyawa

REJANG LEBONG – Dunia maya kembali mencatat tragedi memilukan. Seorang mahasiswi berusia 23 tahun berinisial R ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Gang Abadi, Kelurahan Dwi Tunggal, Kecamatan Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Selasa (10/06/2025). Peristiwa ini mengejutkan publik, karena kejadian mengenaskan itu berlangsung saat korban tengah berkomunikasi dengan teman-temannya melalui aplikasi komunikasi daring, Discord.

Dalam keterangannya, Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak, mengungkapkan bahwa korban diduga dibunuh saat masih tersambung dalam obrolan daring dengan sejumlah rekannya.

“Ia diketahui tewas dibunuh saat berkomunikasi menggunakan aplikasi Discord bersama teman-temannya. Tiba-tiba korban berteriak, ‘mengapa kamu ke sini’, lalu suasana hening,” ungkap Sinar, Rabu (11/06/2025).

Teriakan itu menjadi sinyal terakhir yang terdengar oleh para rekannya sebelum koneksi mendadak terputus. Merasa ada yang janggal, teman-teman korban segera memutuskan untuk mendatangi kediaman R. Saat tiba, mereka menemukan korban dalam kondisi bersimbah darah.

“Rekan-rekan korban dan keluarga akhirnya menghubungi kepolisian,” tambah AKP Sinar.

Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan bahwa laptop milik korban hilang. Dugaan kuat sementara adalah adanya motif perampokan yang disertai kekerasan. Dari tubuh korban, polisi menemukan empat luka tusuk di leher dan satu luka tusuk di bagian perut. Lebih lanjut, AKP Sinar menjelaskan bahwa pada saat kejadian, korban sedang sendirian di rumah.

“Dari informasi saksi dan tetangga rumah korban, bahwa pada saat kejadian korban sendirian, sedangkan ayah, ibu, dan kakak kandung korban sedang berada di kebun di Kecamatan Tebat Karai, Kabupaten Kepahiang,” tuturnya.

Hingga kini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan intensif dan telah memeriksa sejumlah saksi. Kepolisian juga mengamankan lokasi untuk pengumpulan bukti digital, termasuk rekaman komunikasi daring korban.

Tragedi ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran akan keamanan pribadi, bahkan saat berada di dalam rumah. Terlebih lagi, interaksi daring yang kian melekat dengan keseharian tidak serta-merta menjamin keselamatan.

Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar dan tidak meremehkan indikasi bahaya meski sedang beraktivitas secara digital. Komunitas online pun diharapkan mampu merespons dengan cepat ketika mendapati hal-hal mencurigakan demi keselamatan sesama. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews