Kantor Balai Muhammadiyah Solo Terbakar

Kantor Balai Muhammadiyah Solo Terbakar

SOLO – Kejadian kebakaran yang melanda kantor Sekretariat Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Balai Muhammadiyah Solo pada Rabu malam (11/06/2025) menyoroti pentingnya kesiapsiagaan tanggap darurat di lingkungan institusi pendidikan. Insiden yang terjadi sekitar pukul 23.25 WIB tersebut berhasil ditangani dengan sigap oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kota Solo.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Solo, Didik Anggono, menyampaikan bahwa setelah menerima laporan dari petugas keamanan setempat, tim langsung menuju lokasi dan berupaya memadamkan api.

“Iya terjadi kebakaran di kantor Dikdasmen Balai Muhammadiyah Solo kemarin malam. Api berhasil dipadamkan pukul 00.43 WIB,” ujar Didik saat dihubungi, Kamis (12/06/2025) pagi.

Awal mula kebakaran diduga terjadi setelah terdengar suara ledakan dari dalam ruang sekretariat. Petugas keamanan yang tengah berjaga mencurigai adanya gangguan setelah sebelumnya listrik sempat padam.

“Dari laporan awalnya listrik padam selanjutnya disusul suara ledakan di ruang sekretariatan yang berisi perlengkapan kantor dan menimbulkan asap tebal,” jelas Didik.

Merespons kondisi yang memburuk, satpam segera menghubungi Pos Pemadam Kebakaran 2 Kota Barat. Sebanyak enam unit mobil pemadam dikerahkan untuk mengatasi kobaran api yang berpotensi meluas. Petugas pemadam yang datang ke lokasi pun segera melakukan langkah evakuasi dan pemadaman hingga api berhasil dikendalikan dalam waktu sekitar satu jam.

Meski berhasil ditangani, penyebab pasti kebakaran hingga kini masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara mengarah pada korsleting listrik, namun belum ada kesimpulan resmi dari tim investigasi.

“Penyebab belum diketahui,” pungkas Didik.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun kerusakan yang ditimbulkan pada dokumen dan perlengkapan kantor diperkirakan cukup signifikan. Kerugian material masih dalam proses pendataan.

Kejadian ini menjadi peringatan serius bagi institusi pendidikan dan organisasi keagamaan untuk melakukan pemeriksaan rutin sistem kelistrikan dan menyediakan alat pemadam kebakaran ringan (APAR) di setiap ruangan penting. Edukasi kesiapsiagaan bencana pun perlu digencarkan agar seluruh elemen dalam organisasi mampu merespons cepat saat terjadi keadaan darurat. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews