KUDUS — Komitmen Pemerintah Kabupaten Kudus dalam mendukung pertumbuhan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) kembali ditunjukkan melalui penyelenggaraan Festival Ekonomi Kreatif (Ekraf) 2025. Acara ini berlangsung selama tiga hari, dari 13 hingga 15 Juni 2025, dan dipusatkan di halaman parkir Area Balai Jagong, Kudus.
Berbeda dari kegiatan promosi pada umumnya, festival ini menjadi ruang interaktif yang mempertemukan para pelaku industri kreatif lokal dengan masyarakat secara langsung. Tidak kurang dari 20 pelaku UMKM dari berbagai subsektor ekonomi kreatif turut meramaikan festival ini, yang juga dijadikan sebagai wahana edukasi, promosi, dan penguatan jejaring usaha lokal.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, dalam sambutannya pada pembukaan festival, menyampaikan apresiasinya atas pelaksanaan ajang tersebut.
“Kami tentunya sangat mengapresiasi adanya festival ekraf ini, karena selain menjadi ajang promosi juga untuk meningkatkan semangat pelaku UMKM yang berkecimpung di bidang ekonomi kreatif untuk terus berkarya dan memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat,” katanya, Jumat malam (13/06/2025).
Menurutnya, kehadiran festival ini menjadi bagian dari strategi pemberdayaan UMKM lokal. Tidak hanya memberikan panggung bagi produk mereka, tetapi juga memperkuat koneksi langsung dengan masyarakat, yang sebelumnya mungkin hanya mengenal produk UMKM dari media sosial atau platform daring lainnya.
Pemerintah daerah, lanjut Sam’ani, juga memberikan dukungan menyeluruh termasuk dalam pengurusan legalitas usaha. “Pemkab Kudus juga siap membantu dalam pengurusan izin usahanya, termasuk sertifikat halal, PIRT (Produk Industri Rumah Tangga), dan pengajian yang higienis,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kudus, Mutrikah, menjelaskan bahwa festival ini merupakan bagian dari implementasi visi pembangunan ekonomi kreatif daerah. Ia menyebutkan terdapat 17 subsektor ekraf yang diwakili dalam kegiatan ini, seperti kuliner, fesyen, kriya, musik, film, hingga seni pertunjukan.
“Ini juga upaya promosi dan pemberdayaan ekonomi kreatif lokal sesuai dengan visi misi Bapak dan Ibu Wakil Bupati Kudus,” ujar Mutrikah.
Sementara itu, Ketua Komite Ekraf Kudus, Valerie Yudistira Pramudya, menekankan pentingnya festival ini sebagai wadah kolaboratif yang berdampak luas.
“Festival ekraf ini diharapkan berdampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi lokal, sehingga bisa membuka lapangan kerja baru, serta memperkuat identitas budaya Kudus,” ungkapnya.
Valerie juga optimistis bahwa produk UMKM Kudus memiliki potensi untuk menembus pasar global. “Kami mendorong agar pangsa pasar produk lokal tidak berhenti di tingkat regional, tetapi bisa merambah ke pasar internasional,” tutupnya. []
Diyan Febriana Citra.