TANGERANG — Lonjakan antrean warga di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangerang pada Sabtu (14/06/2025) mencerminkan tantangan pelayanan publik yang masih bersifat manual dan belum sepenuhnya mengadopsi sistem digital. Warga yang ingin mengurus dokumen kependudukan, seperti legalisir akta kelahiran, harus rela menunggu berjam-jam di tengah cuaca panas dan fasilitas terbatas.
Berdasarkan pantauan di lapangan, antrean sudah terlihat sejak pagi hari, bahkan saat warga baru melewati gerbang utama kantor. Kerumunan yang didominasi oleh orang tua tersebut memadati halaman depan kantor Disdukcapil, dengan sebagian besar membawa map berisi dokumen penting. Sebagian lainnya menyimpan berkas dalam tas kain, yang tak jarang dijadikan kipas darurat untuk meredakan panas.
“Ya Allah, dari keringatan, kering, keringatan lagi, kering lagi,” ujar salah satu warga yang sedang mengantre.
Antrean panjang tidak hanya terjadi di halaman, tetapi juga meluas ke dalam gedung. Beberapa warga terlihat duduk lesehan di bawah pohon atau di pinggiran bangunan untuk beristirahat sambil menunggu giliran. Suasana semakin riuh dengan banyaknya warga yang membawa camilan dan minuman sendiri karena telah menunggu sejak pagi.
“Yang tua-tua mah di sini aja, duduk aja, dari pada pingsan kalau enggak sendalnya aja yang jalan,” kata seorang warga lainnya sambil tertawa kecil.
Sejumlah anak muda terlihat turut membantu orang tua mereka dalam antrean, menandakan tingginya beban fisik yang harus ditanggung oleh warga lanjut usia. Tak sedikit dari mereka yang tampak gelisah karena belum mendapat kepastian akan dilayani di hari yang sama, meski waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB.
Kondisi ini menjadi sorotan publik karena menggambarkan lemahnya sistem manajemen antrean dan belum optimalnya pelayanan berbasis teknologi di kantor pemerintahan. Di era digital, seharusnya warga tidak perlu lagi menghadapi antrean fisik yang melelahkan hanya untuk mengakses layanan administrasi dasar.
Petugas di lapangan pun tampak kewalahan menghadapi membeludaknya warga. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Disdukcapil terkait solusi jangka panjang dalam mengatasi penumpukan seperti ini.
Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pelayanan administrasi, agar kebutuhan dasar warga tidak lagi bergantung pada antrean panjang yang menguras waktu, tenaga, dan emosi. []
Diyan Febriana Citra.