Tekan Wabah HIV/AIDS, Pemkot Bentuk WPA

Tekan Wabah HIV/AIDS, Pemkot Bentuk WPA

HIV AIDS

TARAKAN – Guna menangkal arus deras penyerabaran penyakit menular Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) atau penyakit yang menyerang kekebalan tubuh manusia, Pemeirntah Kota (Pemkot) Tarakan menggiatkan usahanya dengan membentuk Warga Peduli AIDS hingga ke kampung-kampung.

Seperti yang dikemukakan Mariam, Asisten III Bagian Kesejateraan Rakyat, Selasa (10/6/2015), untuk memerangi penyebaran HIV/AIDS, tidak bisa dilakukan pemerintah saja, melainkan peran serta masyarakat diperlukan. Perlindungan harus datang dari masyarakat, terutama dengan membentuk WPA. “Nah tugas WPA ini lah penting untuk mensosialisasikan kepada masyarakat, bagaimana aman, dan terhindar dari HIV AIDS. Serta melakukan pendekan kepada masyarakat yang sudah terkena virus tersebut, dan jangan sampai dideskriminasikan,” ujar Mariam.

Untuk WPA memang baru ada 5 kelurahan yang baru terbentuk, dari 20 kelurahan yang ada. Lima kelurahan tersebut meliputi Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kelurahan Karang Balik, Kelurahan Tebengkok, Kelurahan Gunung Lingkas, dan Lingkas Unjung. “Untuk 15 kelurahan sisanya, kami mengharapkan untuk segera membentuk, dan kami latih pengurusnya. Sebab pengurus ini perlu karena untuk melakukan pembekalan,” ungkapnya.

Marian menyebutkan, WPA pertama harus mensosialisasikan kepada masyarakat, karena saat ini tempat hiburan malam semakin marak, kemudian kos-kosan tidak berizin bertambah banyak, apalagi digunakan remaja untuk menyewa secara ramai-ramai.  “Kita tidak tahu mereka berbuat apa, dari data di Puskesmas Gunung Lingkas, ada 118 angka menangani kasus anak dibawah umur yang melahirkan, dan 118 itu harus dirujuk ke rumah sakit karena beresiko tinggi,” jelasnya.

Untuk data penderita HIV di Tarakan cukup banyak, dari tahun 2007-2014 ada 559 jiwa, itu dari berbagai macam profesi, dari data yang ada tercatat tujuh orang PNS mengidap virus tersebut, dan data tahun lalu ada empat PNS, sekarang sudah meningkat menjadi tujuh PNS. “Kasus terbarunya ada 99 jiwa pada tahun 2014. Hal inilah perlu sosialisasi lebih giat lagi, makanya kami membentuk WPA, dan berharap kepedulian masyarakat,” katanya. [] TBK

Serba-Serbi