BULELENG – Komitmen memperkuat hubungan kerja antara pemerintah daerah dan pusat terus ditegaskan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng. Salah satunya melalui keikutsertaan dalam kegiatan retret kepemimpinan gelombang II yang digelar oleh pemerintah pusat di Jatinangor, Jawa Barat.
Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra bersama Wakil Bupati Gede Supriatna memastikan kesiapan mereka untuk mengikuti kegiatan tersebut yang akan dimulai Minggu, (22/06/2025). Keduanya akan bergabung dengan jajaran kepala daerah se-Bali, kecuali Kabupaten Karangasem, dalam forum strategis tersebut.
Retret kepemimpinan ini diinisiasi sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas kepemimpinan, memperdalam pemahaman kebijakan nasional, serta mempererat sinergi antara kepala daerah dan pemerintah pusat. Sutjidra menyatakan bahwa segala persiapan telah dilakukan secara matang.
“Berbagai persiapan sudah kami lakukan, mulai dari kesiapan fisik, kesehatan, hingga perlengkapan dan seragam yang akan dikenakan selama retret,” ujar Sutjidra di Buleleng, Jumat (20/06/2025).
Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pertemuan seremonial, melainkan forum penting untuk membangun keselarasan antara kebijakan pusat dan pelaksanaannya di tingkat daerah.
“Retret ini penting untuk memperkuat komitmen dan sinergi. Sekarang kami sudah menjabat, saatnya fokus bekerja dan mendukung penuh program pemerintah pusat,” tegasnya.
Sebelumnya, kepala daerah se-Bali, kecuali Karangasem, absen pada retret gelombang pertama. Sutjidra menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan tindak lanjut atas instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
“Atas arahan tersebut, seluruh kepala daerah dari Bali, kecuali Karangasem, menunda keikutsertaan,” jelas Sutjidra.
Kini, dengan momentum yang tepat dan agenda yang telah dikaji, Sutjidra dan Supriatna siap berangkat ke Jatinangor usai membuka Festival Pesta Kesenian Bali (PKB).
“Kami sudah siap. Tanggal 22 Juni 2025, kami berangkat setelah pembukaan festival PKB. Penerbangan pertama pagi kami berangkat,” kata Supriatna singkat.
Partisipasi aktif kepala daerah dalam kegiatan ini menjadi simbol pentingnya koordinasi lintas level pemerintahan dalam menghadapi tantangan pembangunan yang semakin kompleks, sekaligus membangun kepemimpinan daerah yang kolaboratif dan adaptif terhadap arah pembangunan nasional. []
Diyan Febriana Citra.