Kapal Kandas di Bali, 269 Penumpang Selamat

Kapal Kandas di Bali, 269 Penumpang Selamat

JEMBRANA – Profesionalisme dan kesigapan tim penyelamat kembali diuji saat Kapal Motor Penumpang (KMP) Gerbang Samudra 2 mengalami insiden kandas di perairan Selat Bali pada Minggu (22/06/2025). Kapal yang mengangkut 269 penumpang itu berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, sebelum akhirnya terhenti di perairan dangkal hanya 0,26 mil laut dari dermaga tujuan.

Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan Jembrana, Dewa Hendri, menyebut kejadian berlangsung sekitar pukul 05.00 Wita. Tim Basarnas Bali menerima laporan insiden itu pada pukul 08.40 Wita, dan segera mengerahkan delapan personel untuk melakukan tindakan evakuasi darurat.

“Pada siang hari kami berhasil mengevakuasi jumlah penumpang 269 orang dalam keadaan selamat,” kata Dewa Hendri dalam keterangannya, Minggu (22/06/2025).

Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet milik Pos SAR Jembrana serta armada Tanjung Rening XI 2006 milik Polair Polres Jembrana. Meski sempat memakan waktu, seluruh penumpang berhasil dievakuasi dan dibawa ke Dermaga Teluk Gilimanuk Water Bee sekitar pukul 11.35 Wita. Dalam kondisi yang relatif tenang, tak ada laporan korban jiwa maupun luka-luka.

Sementara itu, sebanyak 24 Anak Buah Kapal (ABK) tetap berada di atas kapal guna memastikan keamanan hingga proses penarikan kapal berhasil dilakukan. Pihak operator kapal, PT Gerbang Samudra Sarana, dilaporkan telah mencoba dua kali melakukan penarikan menggunakan kapal sejenis, KMP Gerbang Samudra 5. Namun, usaha tersebut gagal lantaran kondisi kapal yang kandas cukup parah dan menunggu pasangnya air laut.

“Perusahaan pemilik kapal, PT Gerbang Samudra Sarana sudah mencoba dua kali untuk menarik namun gagal,” jelas Dewa Hendri.

Insiden ini menambah daftar peristiwa pelayaran yang terjadi di perairan Selat Bali dalam beberapa waktu terakhir. Meskipun tidak menimbulkan korban, kejadian ini menjadi pengingat pentingnya protokol keselamatan, baik bagi operator kapal maupun pihak regulator pelabuhan.

Pakar keselamatan pelayaran menilai bahwa faktor cuaca, kondisi perairan, serta manajemen navigasi harus menjadi perhatian serius dalam setiap pelayaran. Evaluasi teknis terhadap penyebab kandasnya kapal masih terus dilakukan pihak berwenang.

Dengan tertanganinya insiden ini tanpa korban, kerja cepat tim penyelamat mendapatkan apresiasi publik. Namun demikian, peningkatan pengawasan operasional kapal penumpang tetap menjadi agenda penting guna mencegah kecelakaan serupa di masa mendatang. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews