Prabowo: Indonesia Dalam Krisis Dokter yang Serius

Prabowo: Indonesia Dalam Krisis Dokter yang Serius

DENPASAR — Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyoroti kekurangan tenaga medis di Indonesia yang dinilai masih sangat mengkhawatirkan. Ia menegaskan pentingnya penambahan fasilitas pendidikan kedokteran dan keperawatan untuk menjawab kebutuhan nasional di sektor kesehatan.

Dalam sambutannya saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur dan Bali International Hospital di Denpasar, Rabu (25/6/2025), Prabowo meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin serta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto untuk segera menambah kapasitas pendidikan tenaga medis.

> “Kita harus segera menambah fakultas kedokteran, akademi keperawatan, serta pendidikan spesialis. Negara membutuhkan lebih banyak tenaga kesehatan,” tegas Presiden.

Saat ini, rasio dokter di Indonesia tercatat sekitar 0,47 per 1.000 penduduk, jauh di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menetapkan rasio ideal satu dokter untuk setiap 1.000 penduduk. Kesenjangan ini berkontribusi besar terhadap ketimpangan akses dan kualitas layanan kesehatan, mendorong sebagian masyarakat memilih berobat ke luar negeri.

Meski demikian, Prabowo menilai Indonesia telah memiliki fasilitas rumah sakit dengan alat medis modern dan canggih. Tantangan utamanya kini terletak pada penyediaan sumber daya manusia yang kompeten.

“Kita sedang mendidik tenaga ahli yang mampu mengoperasikan teknologi medis tersebut agar rakyat kita memperoleh pelayanan kesehatan terbaik tanpa harus ke luar negeri,” tambahnya.

KEK Sanur digadang-gadang menjadi kawasan pariwisata medis pertama yang terintegrasi di Indonesia. Kawasan ini mencakup rumah sakit, klinik spesialis, pusat riset medis, akomodasi hotel, hingga fasilitas konvensi. Pemerintah berharap kehadiran KEK Sanur akan menjadi alternatif layanan kesehatan unggulan yang tak hanya mampu menahan laju wisatawan medis ke luar negeri, tetapi juga menarik pasien dari negara lain.

Selain aspek layanan kesehatan, proyek ini diharapkan menciptakan dampak ekonomi jangka panjang bagi masyarakat Bali, khususnya Denpasar, dengan membuka lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan sektor jasa serta kesehatan.

Dengan terobosan ini, Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia bisa mengurangi ketergantungan terhadap layanan medis asing, sekaligus memperkuat kedaulatan sektor kesehatan nasional melalui investasi pendidikan dan infrastruktur kesehatan secara merata.[]

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah