Gempa M5 Guncang Sabang, Tak Picu Tsunami

Gempa M5 Guncang Sabang, Tak Picu Tsunami

SABANG – Gempa bumi kembali mengguncang wilayah barat Indonesia. Kali ini, guncangan berkekuatan Magnitudo (M) 5 terjadi di wilayah barat laut Kota Sabang, Aceh, pada Jumat malam (27/06/2025), tepatnya pukul 21.58 WIB. Informasi ini disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui laporan resminya.

Berdasarkan data dari BMKG, pusat gempa berada di koordinat 9,38 Lintang Utara dan 94,38 Bujur Timur, sekitar 402 kilometer dari arah barat laut Kota Sabang. Sumber gempa berada pada kedalaman 68 kilometer di bawah permukaan laut. Meski tergolong gempa menengah, BMKG memastikan bahwa kejadian ini tidak berpotensi memicu gelombang tsunami.

“Gempa ini tidak berpotensi tsunami,” demikian pernyataan singkat dari BMKG.

Meskipun demikian, guncangan ini tetap menjadi pengingat penting akan potensi aktivitas seismik di kawasan Aceh dan sekitarnya. Wilayah tersebut memang termasuk dalam zona rawan gempa karena berada pada jalur pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia, yang dikenal sangat aktif secara tektonik.

Sejumlah warga di kawasan pesisir barat Aceh, termasuk Sabang, melaporkan merasakan getaran ringan hingga sedang selama beberapa detik. Namun, hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan atau korban jiwa. Pihak BPBD Provinsi Aceh menyatakan masih melakukan pemantauan terhadap situasi di lapangan dan terus berkoordinasi dengan BMKG untuk pembaruan informasi.

Pakar geofisika mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap mengikuti panduan keselamatan apabila terjadi gempa susulan. Selain itu, masyarakat juga disarankan memeriksa kondisi bangunan dan jalur evakuasi di tempat tinggal masing-masing, sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana.

“Setiap gempa, meskipun kecil atau tidak berdampak langsung, seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan bencana,” kata seorang peneliti kebencanaan dari Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.

Di sisi lain, pemerintah daerah diimbau untuk terus memperkuat sistem peringatan dini dan edukasi kebencanaan kepada masyarakat, khususnya di wilayah yang sering mengalami gempa bumi. Kesiapan dan pengetahuan warga terhadap bencana menjadi kunci utama dalam mengurangi risiko korban maupun kerusakan saat bencana benar-benar terjadi.

BMKG menegaskan akan terus memantau aktivitas seismik di kawasan barat Indonesia dan menyampaikan informasi terbaru secara berkala. Masyarakat diharapkan mengakses informasi dari sumber resmi untuk menghindari kepanikan akibat informasi yang tidak valid. []

Diyan Febriana Citra.

Berita Daerah Hotnews