PON 2028 Jadi Momentum, DPRD Kaltim Genjot Pembinaan Kurash

PON 2028 Jadi Momentum, DPRD Kaltim Genjot Pembinaan Kurash

PARLEMENTARIA – Perhatian terhadap penguatan cabang olahraga Kurash di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali mencuat setelah Anggota DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, mengungkapkan pentingnya pembenahan serius dalam tubuh organisasi dan pola pembinaan atlet. Ia menilai bahwa keberhasilan olahraga beladiri asal Asia Tengah tersebut tak hanya ditentukan oleh semangat atlet, tetapi juga tergantung pada kekuatan kelembagaan dan pelatih yang andal.

Dalam pernyataannya pada Jumat (04/07/2025), Sapto mengapresiasi capaian Kurash selama ini, namun mengingatkan bahwa tantangan ke depan akan semakin kompleks. Ia menilai bahwa langkah evaluasi dan perbaikan menyeluruh di berbagai aspek sangat dibutuhkan. “Apa yang sudah kita bangun selama ini membuahkan hasil positif, namun ke depan tantangannya lebih besar. Kita perlu fokus pada pembibitan atlet, pelaksanaan kejuaraan-kejuaraan daerah, dan penataan organisasi secara menyeluruh,” ujarnya.

Menurutnya, organisasi yang terstruktur rapi dan berjalan efektif merupakan fondasi utama bagi prestasi olahraga. Ia menyebutkan bahwa hingga saat ini, masih banyak pengurus Kurash yang belum menunjukkan kinerja maksimal. Hal ini, lanjutnya, menjadi perhatian penting yang harus segera diatasi. “Organisasi yang sehat dan solid adalah fondasi dari prestasi. Saat ini masih banyak pengurus yang belum bergerak optimal. Ini harus jadi perhatian kita bersama,” katanya.

Sapto mengungkapkan bahwa hanya enam kabupaten/kota di Kalimantan Timur yang telah memiliki kepengurusan cabang Kurash, yaitu Berau, Balikpapan, Kutai Timur, Bontang, Kutai Kartanegara, dan Samarinda. Kondisi ini dinilainya belum cukup kuat untuk mendukung proses pembinaan atlet secara menyeluruh di seluruh wilayah provinsi. Ia pun mendorong perluasan kepengurusan agar Kurash dapat berkembang secara merata. “Kita akan lakukan konsolidasi dengan semua pengcab. Evaluasi menyeluruh akan dilakukan, bahkan jika perlu dilakukan restrukturisasi agar roda organisasi berjalan lebih efektif,” tegasnya.

Selain menyoroti kondisi internal di tingkat daerah, Sapto juga menyampaikan bahwa saat ini Pengurus Besar (PB) Kurash Indonesia tengah memperjuangkan agar Kurash dapat masuk sebagai cabang resmi dalam PON XXI tahun 2028. Ia menyebut bahwa sebelumnya Kurash belum tercantum dalam agenda karena belum diakomodasi oleh provinsi tuan rumah. “Bukan karena tidak ada dukungan pusat, tapi karena kesiapan daerah penyelenggara seperti NTB dan NTT yang belum mengakomodasi. Kini PB Kurash tengah mengupayakan agar masuk ke agenda resmi PON 2028,” paparnya.

Lebih lanjut, Sapto berharap agar pengembangan Kurash tidak hanya dititikberatkan pada peningkatan jumlah atlet, tetapi juga pada peningkatan mutu secara menyeluruh. “Jangan hanya kejar kuantitas. Kualitas organisasi, pelatih, dan atlet juga harus dibangun secara beriringan. Itu kunci agar Kurash Kaltim bisa berbicara lebih banyak di tingkat nasional,” tutupnya.[]

Penulis: Muhamaddong | Penyunting: Agnes Wiguna

Advertorial DPRD Kaltim