BANTEN – Upaya pemerintah mempercepat penyediaan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) kembali dipantau langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari. Pada Minggu (07/12/2025), Qodari meninjau kawasan Perumahan Pondok Banten Indah di Serang, Banten, untuk melihat secara langsung kesiapan lokasi yang akan menjadi tempat berlangsungnya akad massal serta seremoni penyerahan kunci rumah bersubsidi.
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara besar yang digelar Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bersama BP Tapera dan pihak pengembang. Acara puncak direncanakan berlangsung pada 18 Desember 2025, dengan kehadiran langsung Presiden Prabowo Subianto.
“Ini persiapan acara akad massal 50 ribu rumah yang insya Allah akan dihadiri oleh Presiden yang diselenggarakan oleh Kementerian PKP. Jadi, ini adalah rapat persiapan menuju acara tersebut,” kata Qodari melalui keterangan tertulis.
Dalam kunjungan tersebut, Qodari menekankan bahwa penyediaan rumah bagi MBR tidak boleh hanya fokus pada jumlah pembangunan, tetapi juga kualitas bangunan, tata lingkungan, dan kenyamanan penghuni. Ia menyebut bahwa standar hunian subsidi harus benar-benar memastikan manfaat nyata bagi warga yang menerimanya.
Setelah meninjau beberapa unit rumah, Qodari mengaku cukup puas dengan kondisi lapangan. “Karena kebutuhan perumahan kita kan tinggi, dan ini ritmenya terus naik, tadi sudah datang, lihat perumahannya, hemat saya bagus, tertata dengan baik, kemudian juga sudah lihat ke rumah-rumahnya kualitas juga bagus, sudah ngobrol juga dengan penghuni-penghuni, ada yang sudah 4 bulan, ada yang 5 bulan, ada yang masih bujangan, ada yang sudah berkeluarga,” ujarnya.
Menurut Qodari, kualitas pembangunan seperti di Pondok Banten Indah seharusnya menjadi acuan bagi proyek-proyek serupa di daerah lain. Ia berharap standar tersebut mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program perumahan nasional.
“Mudah-mudahan apa yang sudah dilihat pada hari ini bisa menjadi contoh bagi perumahan-perumahan yang lain supaya semua perumahan subsidi berkualitas dan masyarakat berpenghasilan rendah, debitur, penerima subsidi perumahan bisa mendapatkan hasil yang sebaik-baiknya,” tambahnya.
Qodari menegaskan bahwa keberhasilan program perumahan subsidi merupakan hasil kerja kolaboratif berbagai pihak, mulai dari kementerian teknis hingga pengembang dan pemerintah daerah.
“Dan tentunya ini semua adalah kerja keras, sebuah ekosistem perumahan yang sangat besar yang dirijennya adalah Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman yang dipimpin oleh Pak Maruarar Sirait dan setiap ibu bapak yang ada di tempat ini, terima kasih PKP,” kata dia.
Dalam kesempatan itu, Qodari juga berdialog dengan sejumlah warga, salah satunya Iman Mutaqin (29), sopir ekspedisi yang telah menempati rumah subsidi melalui skema KPR. Iman mengaku menjalani cicilan sebesar Rp1.200.000 per bulan selama 15 tahun dan bekerja hanya berjarak sekitar tiga kilometer dari tempat tinggalnya.
“Namanya Pak Iman, driver perusahaan logistik ya… perjalanan berapa, 15 menit kalau slow,” tutup Qodari.
Kunjungan tersebut turut dihadiri perwakilan Kementerian PKP, Komisaris BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, serta Direktur Utama PT Kawah Anugrah Properti, Muhammad Ridwan. []
Diyan Febriana Citra.

