Tangani Banjir, Siapkan Master Plan Baru

Tangani Banjir, Siapkan Master Plan Baru

Banjir yang kian meluas di Kota Tepian, membuat pemerintah membuat master plan baru dengan anggaran Rp 6 miliar pada APBD 2014. Pasalnya master plan penanggulangan banjir yang ada saat ini hampir berusia 10 tahun. Jelas tak sesuai lagi dengan kondisi Samarinda saat ini. Menurut kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Samarinda Akhmad Maulana, proyek master plan itu sedang dalam proses lelang di Unit Layanan Pengadaan (ULP) Bidang Pembangunan Sekretariat Kota (Setkot) Samarinda.
“Kami harapkan, proses lelang segera selesai dan awal 2015 bisa mulai dikerjakan,” ujar Maulana, kemarin (3/6). “(Master plan yang lawas) sudah lama sebelum saya menjadi Kepala DBMP Samarinda. Karena tak sesuai, jadi harus diganti,” jelasnya. Master plan anyar itu tetap mengacu pada master plan lama, dengan penambahan beberapa daerah baru.
Nantinya daerah yang belum ditangani tapi sudah tidak lagi tergenang air, akan dihapus dan diganti dengan daerah baru. “Contohnya untuk daerah Jalan Juanda yang dulu tergenang, bisa saja dihapus karena sudah tak lagi kebanjiran setelah adanya polder di Jalan AW Sjahranie,” ujarnya. Master plan baru telah dikaji tim ahli dan mendengar masukan dari warga yang kawasannya tergenang air.
“Harapannya tetap sama, agar warga Samarinda tak lagi kebanjiran. Kami akan terus berusaha maksimal,” ucapnya. Terpisah, Kabid Pengendalian Banjir DBMP Samarinda Budi Tristiyono mengatakan penanganan banjir di Kota Tepian masih mengandalkan normalisasi drainase. Yakni mengeruk sedimentasi di dasar drainase.
Pengerukan ini merupakan cara tercepat untuk memperlancar aliran air menuju daerah aliran sungai (DAS). “Untuk proyek besar seperti pembebasan lahan drainase pun terus berjalan dengan melakukan koordinasi dengan Pemprov Kaltim. Seperti pembebasan lahan Jalan PM Noor menuju persimpangan Gang Ahim kini beres setelah ditangani Pemprov,” jelasnya.
Mengenai wilayah yang akan ditambahkan dalam master plan baru, Budi mencontohkan Jalan Ir Sutami, Jalan Banggeris dan Jalan Pasundan. “Saya belum lihat datanya. Yang pasti daerah-daerah yang saat ini rawan terjadi genangan air akan masuk dalam master plan baru,” ujarnya. [] RedFj/KP
Serba-Serbi