ADVENTORIAL – Seraung bentuknya hampir mirip dengan caping yang dibuat dari anyaman bambu. Di Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), bahannya topi lebar berbentuk kerucut itu terbuat dari jenis rumput menyerupai tanaman pandan yang dikeringkan. Seraung menjadi kearifan lokal di Jembayan Tengah dan diperingati setiap tahunnya menjadi sebuah nama festival.
Pemerintah Desa (Pemdes) Jembayan Tengah berencana menggelar Festival Kampung Seraung pada Bulan Juni 2023 mendatang. Menurut Kepala Seksi Pemerintahan Desa Jembayan Tengah Safri, digelarnya festival itu dilatarbelakangi kearifan lokal masyarakat setempat yang telah lama membudidayakan jenis rumput yang menyerupai pandan sebagai bahan membuat seraung atau topi lebar untuk pelindung kepala.
“Tanaman yang banyak tumbuh liar ini membuat berkah bagi masyarakat sekitar. Hingga saat ini, masyarakat yang berlokasi di Desa Jembayan Tengah mayoritas sebagai pengrajin seraung. Nantinya, produk buatan tangan asli penduduk kampung tuha ini pun akan dipromosikan lewat Festival Kampung Seraung,” terangnya kepada awak media, Senin (12/05/2023).
Adapun dinamakan sebagai Kampung Seraung, Safri menjelaskan, hal tersebut memiliki filosofi tersendiri. Di mana, di dalam kampung tuha tersebut terdapat tanaman selingsing dan disitu juga terdapat pengrajin seraung, yang bahan bakunya juga berasal dari tanaman itu sendiri. “Jadi karena Selingsing itu Kampung Tuha dan itu akan dijadikan Kampung seraung,” ucapnya.
Safri mengaku, festival tersebut digelar dalam rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Desa Jembayan Tengah.
“Festival akan berlangsung selama lima hari dengan berbagai rangkaian acara. Di antaranya bazar, pawai kesenian, penampilan seni topeng pantul dan hiburan pentas seni budaya pada malam harinya. Lalu ada workshop pembuatan seraung, lomba olahraga tradisional gasing dan lomba Azan khusus anak-anak dari sisi keagamaannya,” tuturnya.
Ia menambahkan, Festival Kampung Seraung ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh Desa Jembayan Tengah. Namun, Festival Kampung Seraung ini sempat vakum beberapa tahun akibat pandemi Covid-19. Selain memperkenalkan budaya seraung, Festival Kampung Seraung ini juga diharapkan menjadi tempat untuk menggali potensi yang ada di Desa Jembayan Tengah. “Jadi ini salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sama memperkenalkan seni budaya yang ada dan untuk menggali potensi desa,” tutupnya.[]
Penulis: Tusiman | Penyunting : Agus P. Sarjono