Sorotan Pahit: Pembunuh PSK di Bali Tersenyum saat Lempar Koper Berisi Jasad

Sorotan Pahit: Pembunuh PSK di Bali Tersenyum saat Lempar Koper Berisi Jasad

BADUNG – Tersangka Amrin Al-Rasyid Pane (20) yang melakukan pembunuhan kepada seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) bernisial RA (23) mengaku menyesal melakukan pembunuhan. Dia juga mengaku panik karena korban melakukan pengancaman sehingga menikam korban berkali-kali.
“Saya menyesal dan saya panik melakukan hal itu,” kata Amrin, usai digelar konferensi pers di Mapolsek Kuta, Bali, Sabtu (04/05/2024).

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kuta Ajun Komisaris Polisi (AKP) I Ketut Agus Pasek Sudina mengatakan usai menewaskan korban dan memasukkan jenazah ke dalam koper, pelaku sempat melempar koper itu di dekat tangga lantai dua dan terdengar oleh saksi atau penghuni indekos lainnya dan ketika dipergoki pelaku sempat tersenyum dari lantai dua.

“Ada saksi yang masih main game dan nonton bola dan kedengaran (suara ribut) dan saksi keluar dan saat dilihat tersangka ini senyum saja. Ketika dia melihat saksi di bawah dan mungkin dia menghindarkan kecurigaan atau bagaimana pas koper dilempar dan ketika dia terlihat saksi di bawah dia tersenyum,” kata Sudina.

Dia juga menjelaskan korban sudah mengenakan pakaian dan selesai berhubungan badan ketika digorok dan ditikam pelaku. Korban disebut sempat meminta uang Rp 1 juta karena berhubungan badan kelamaan.

“Informasi dari pelaku sementara karena kelamaan. Makannya (korban) minta lebih. Cuma si korban ini mengancam membawa teman-temannya. Mereka satu jam (berhubungan). Ketemu jam satu malam di TKP, informasi dari pelaku berhubungan (badan) sampai satu jam. Karena kelamaan korban minta lebih,” imbuhnya.

Menurut dia ancaman korban itu buat menakut-nakuti pelaku agar membayar lebih. Kemudian, karena pelaku hanya menyiapkan Rp500 ribu dan tak punya lebih, korban mengancam pelaku akhirnya secara spontanitas pelaku mengambil pisau belati lalu menewaskan korban dan tidak ada perencanaan oleh pelaku.

Dari keterangan saksi dan keluarga, pelaku dikatakan penurut dan tidak pernah melakukan hal-hal aneh. Pelaku juga dikatakan tidak pernah melakukan tindakan kriminal. “Kalau dari keterangan saksi-saksi dan keluarga pelaku ini orangnya penurut, tidak pernah aneh-aneh, mabuk dan lainnya tidak pernah,” ujar Sudina.

Pelaku disebut akhirnya membuang koper berisi jenazah korban ke semak-semak. Hal ini, kata Sudina, juga tidak direncanakan. Pelaku dijelaskan hanya mencari tempat sepi untuk membuang jenazah korban. “Dia intinya panik yang penting dibuang di mana saja. Karena dia panik dan tidak tau mau ke arah mana yang penting dia bawa saja, di mana ada tempat sepi dia buang karena dia sudah panik,” urai Sudina.

“Karena kalau dia profesional, dia tidak akan meninggalkan motor di dekat kosan dan handphone dan identitasnya masih di sana. Dia ngomong juga, sebenarnya ingin membersihkan darah di kosan cuma sudah di ramai di TKP akhirnya tidak jadi,” ujarnya lagi.

Selain itu, dari pengakuan pelaku, Sudina mengatakan pelaku tak cuma sekali pernah memesan wanita PSK secara online. Jenazah korban saat ini dititipkan di RSUP Sanglah. []

Redaksi08

Berita Daerah Kasus