SAMARINDA – Tingkat kemiskinan di Kaltim disebut mengalami penurunan pada 2024 dengan persentase tingkat kemiskinan dari 6,11 persen di 2023 menurun hingga 5,78 pada tahun ini. Sebagaimana dilansir dari Sapos, Sekprov Kaltim Sri Wahyuni mengungkapkan, tingkat kemiskinan di kabupaten/kota tertinggi terjadi pada Kabupaten Mahakam Ulu, Kutai Barat berada diatas rata-rata provinsi dan nasional, diikuti Paser dan Kutai Timur pada angka 9 persen.
Namun jika dilihat dari jumlah penduduk, Kabupaten Kutai Kartanegara mencatatkan angka kemiskinan yang cukup tinggi sebanyak 62.360 jiwa. Selanjutnya Samarinda mencapai 42.840 jiwa penduduk miskin. “Sementara di Kutai Timur jumlah penduduk miskin sebanyak 37,780 jiwa,” bebernya.
Meski begitu, Sri menyebut untuk kemiskinan ekstrem, mengacu data dari Badan Pusat Statistik, Kaltim secara nasional tercatat memiliki angka kemiskinan ekstrem terendah setelah Provinsi Bali dan Kepulauan Riau pada 2024.
Pemerintahan baru Presiden Prabowo dan Wapres Gibran pada tahun 2029 menargetkan angka kemiskinan nasional sebesar 6 persen dan tahun 2026 kemiskinan ekstrem ditargetkan nol persen.
Sri meminta permasalahan data kemiskinan perlu mendapat perhatian, termasuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang menjadi poin penting dalam subtansi penanganan kemiskinan yang tepat sasaran.
“Melalui rakor ini diharapkan kabupaten/kota dapat memberikan informasi perkembangan terakhir terkait verifikasi dan validasi data kemiskinan,” ujarnya. Data tersebut nantinya dapat disepakati dan menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan penanganan kemiskinan provinsi serta kabupaten/kota se-Kaltim. []
Putri Aulia Maharani