SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) akan memonitor dan memperbaiki kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang kurang sehat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bagian BUMD dan BLUD Biro Ekonomi Setdaprov Kaltim, Taufik. Dari delapan BUMD yang dimiliki tiga di antaranya membutuhkan penanganan khusus, akibat kondisi fiskal yang kurang baik.
“Tiga BUMD itu terdiri dari PT Listrik Kaltim, PT Agro Kaltim Utama, dan PD Sylva Kaltim Sejahtera,” kata Taufik, padaKamis (19/12/2023).Ia menyebut, Pemprov secara rutin akan mengadakan rapat evaluasi dan monitoring setiap tiga bulan sekali.”Melalui forum tersebut, kita bisa memotret mana perusahaan yang kurang sehat dan mana yang berjalan sesuai harapan.
Dari evaluasinya nanti bisa terlihat perusahaan mana yang bermasalah berdasarkan laporan keuangan dan neraca,” jelas Taufik. Bagi Taufik, permasalahan utama yang dihadapi ketiga BUMD itu merupakan kondisi fiskal yang buruk. Hal tersebut dapat mengakibatkan terganggunya operasional perusahaan, termasuk keterlambatan pembayaran gaji karyawan.
Misalnya, Taufik bilang, PT Tenaga Kelistrikan menghadapi kendala dalam pembayaran gaji. Sebab modal yang disertakan oleh Pemprov tidak dikelola dengan baik dan benar. “Modal awal yang diberikan oleh Pemprov seharusnya digunakan secara optimal untuk menjalankan perusahaan. Tapi, mismanajemen bisa berakibat fatal hingha operasional perusahaan terganggu,” tegasnya.[]
Putri Aulia Maharani