Jepang Diterjang Gempa, Korban Capai 30.000 Jiwa

Jepang Diterjang Gempa, Korban Capai 30.000 Jiwa

JAKARTA — Pemerintah China mengeluarkan imbauan kepada seluruh warganya yang berada di Jepang untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa besar yang diperkirakan bisa terjadi dalam beberapa dekade mendatang. Peringatan tersebut disampaikan melalui Kedutaan Besar China di Jepang, menyusul rilis resmi pemerintah Jepang terkait risiko gempa bumi di Palung Nankai.

Menurut laporan Global Times, Senin (21/4), peringatan tersebut diberikan setelah otoritas Jepang pada 31 Maret lalu mengumumkan peningkatan probabilitas gempa besar di kawasan Palung Nankai dari 70% menjadi 80% dalam kurun waktu 30 tahun ke depan.

“Jepang adalah negara yang rentan terhadap gempa bumi yang sering terjadi. Pada bulan Agustus tahun lalu, gempa bumi berkekuatan 7,1 Skala Richter melanda Prefektur Miyazaki di ujung barat Palung Nankai, yang mendorong pemerintah Jepang untuk mengeluarkan peringatan gempa besar,” demikian pernyataan Kedutaan China yang dikutip Sabtu (26/4/2025).

Gempa bumi besar yang diperkirakan dapat terjadi di wilayah tersebut dikhawatirkan menimbulkan dampak sangat luas, mencakup area dari Okinawa di barat hingga Fukushima di timur. Jika skenario terburuk terjadi, potensi korban jiwa mencapai 298.000 orang dan kerugian ekonomi bisa mencapai USD 1,8 triliun.

Sebagai bentuk antisipasi, Kedutaan China menyarankan warganya di Jepang untuk mengenali lokasi evakuasi terdekat, mengikuti instruksi dari otoritas setempat, serta berhati-hati dalam merencanakan perjalanan, studi, atau investasi properti.

Sementara itu, laporan Newsweek menyebut belum ada komentar resmi dari pemerintah Jepang terkait peringatan dari China tersebut. Namun, data seismik menunjukkan bahwa gempa bumi besar terakhir di Palung Nankai terjadi pada 1946, dan sejarah mencatat bahwa kawasan itu mengalami gempa besar setiap 100–150 tahun.

Jepang sendiri masih memulihkan diri dari trauma gempa dahsyat pada 11 Maret 2011 yang berkekuatan 9,0 magnitudo, yang memicu tsunami dan menyebabkan bencana nuklir di Fukushima. Tragedi itu menewaskan hampir 20.000 orang dan menjadi salah satu bencana alam terbesar di Jepang modern.

Menurut Badan Meteorologi Jepang, sebanyak enam gempa tercatat dalam kurun 24 jam hingga Selasa sore (25/4/2025), dengan kekuatan terbesar 4,8 magnitudo terjadi di lepas pantai timur Hokkaido. Jepang merupakan bagian dari sabuk seismik “Cincin Api Pasifik” yang menjadi pusat 81% gempa besar dunia.[]

Putri Aulia Maharani

Nasional