ADVERTORIAL – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus berkomitmen memperkuat perlindungan dan pemberdayaan kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas. Salah satu bentuk nyata komitmen tersebut diwujudkan melalui penyaluran bantuan sarana dan prasarana pendukung setiap tahunnya yang dikoordinasikan oleh Dinas Sosial (Dinsos) Kukar.
Program ini tidak hanya ditujukan untuk memfasilitasi kebutuhan fisik penyandang disabilitas, melainkan juga diarahkan agar mereka bisa lebih produktif serta memiliki daya saing di tengah masyarakat. Bantuan yang diberikan mencakup berbagai alat bantu seperti kursi roda, alat bantu dengar, tongkat untuk tuna netra, kaki palsu, dan sarana penunjang lainnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinsos Kukar, Yuliandris, melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial, Lucy Yulidasari, mengungkapkan bahwa distribusi bantuan tersebut merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan aksesibilitas dan kemandirian penyandang disabilitas dalam kehidupan sehari-hari.
“Pada tahun 2025, bantuan yang didistribusikan pada penyandang disabilitas seperti kursi roda, alat bantu dengar, tongkat kaki, tongkat tuna netra, kaki palsu, dan lain-lain,” jelasnya kepada media saat ditemui di Kantor Dinsos Kukar, Jumat (11/07/2025).
Lucy menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya fokus pada aspek bantuan fisik, tetapi juga mendorong terciptanya ruang sosial dan ekonomi yang inklusif bagi penyandang disabilitas di Kukar. Dengan demikian, mereka bisa aktif berpartisipasi dalam masyarakat dan tidak merasa terpinggirkan.
“Kamì dari Dinsos Kukar berharap, pemberian bantuan tersebut dapat meringankan beban mereka. Dan juga, dapat menjadikan mereka lebih aktif didalam kehidupan sosial serta ekonominya,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa setiap warga, termasuk penyandang disabilitas, memiliki hak yang sama dalam memperoleh perlakuan dari negara. Oleh sebab itu, Dinsos Kukar menjadikan kelompok ini sebagai salah satu sasaran prioritas dalam program pemberdayaan sosialnya.
“Dinsos Kukar berupaya untuk memastikan agar bantuan yang diberikan, dapat berjalan dengan tepat sasaran. Sehingga, dapat memberikan manfaat nyata bagi para penerima bantuan tersebut,” jelas Lucy lebih lanjut.
Program ini dinilai sebagai langkah konkret pemerintah daerah dalam menciptakan sistem sosial yang lebih inklusif dan setara. Selain itu, dukungan yang diberikan diharapkan tidak hanya bersifat sementara, tetapi mampu membawa perubahan jangka panjang terhadap kualitas hidup para penerimanya.
“Harapannya, melalui program ini nantinya dapat meningkatkan kualitas hidup serta kesejahteraan mereka,” pungkas Lucy. []
Penulis: Eko Sulistiyo | Penyunting: Agnes Wiguna