SEMARANG – Api melalap sebuah gudang penyimpanan ban di Kawasan Industri Terboyo, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Selasa (11/11/2025). Asap hitam pekat sempat membubung tinggi dari lokasi kebakaran, menarik perhatian warga sekitar dan pekerja industri yang beraktivitas di kawasan tersebut.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Sih Rianung, mengonfirmasi bahwa kebakaran terjadi di salah satu gudang yang berisi ban kendaraan. Ia menyebutkan bahwa proses pemadaman masih berlangsung ketika dihubungi pada siang hari.
“Ini masih dalam proses pendinginan,” ujar Rianung saat dikonfirmasi, Selasa siang.
Menurutnya, begitu menerima laporan, pihaknya segera mengerahkan beberapa armada ke lokasi untuk mengendalikan api agar tidak merembet ke bangunan industri di sekitarnya.
“Yang terbakar merupakan gudang ban. Sekitar tiga armada dikerahkan,” jelasnya.
Kondisi di lapangan sempat menyulitkan petugas karena material yang terbakar adalah ban karet, yang mudah menyala dan menghasilkan asap tebal serta panas tinggi. Untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran, Damkar Semarang juga menyiapkan tambahan armada dari pos terdekat.
“Damkar Kota Semarang akan mengirimkan armada tambahan ketika api sulit dipadamkan. Semoga cepat padam,” lanjut Rianung.
Setelah beberapa jam upaya pemadaman, api akhirnya berhasil dikendalikan dan situasi dinyatakan aman. Namun, proses pendinginan dan pemeriksaan area dalam gudang masih terus dilakukan guna memastikan tidak ada bara api yang tersisa.
“Informasi terakhir, api sudah bisa dikondisikan. Tinggal pengecekan area dalam,” ungkapnya.
Belum diketahui pasti penyebab awal kebakaran tersebut. Tim investigasi dari kepolisian dan petugas pemadam kebakaran akan menelusuri sumber api serta memperkirakan total kerugian akibat insiden tersebut.
Sejumlah pekerja dan warga di sekitar lokasi kebakaran mengaku panik ketika asap tebal mulai terlihat dari kejauhan. Namun, tidak ada laporan korban jiwa maupun luka-luka hingga saat ini.
Kebakaran di kawasan industri seperti ini mengingatkan kembali pentingnya penerapan prosedur keamanan dan sistem proteksi kebakaran di setiap pabrik dan gudang penyimpanan bahan mudah terbakar. Pemerintah daerah pun diharapkan memperkuat pengawasan dan inspeksi rutin agar kejadian serupa tidak terulang. []
Diyan Febriana Citra.