Menghadapi Ancaman Megathrust, Sekda Jabar Serukan Mitigasi di Lima Kabupaten Ini

Menghadapi Ancaman Megathrust, Sekda Jabar Serukan Mitigasi di Lima Kabupaten Ini

Sejumlah daerah di Jawa Barat tengah dibayang-bayangi oleh gempa megathrust yang sudah diperkirakan akan menerjang. Sebagaimana dilansir dari RadarJabar.com, Menanggapi informasi ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengingatkan pentingnya kesiap siagaan dalam menghadapi ancaman bencana, khususnya megathrust untuk wilayah Jawa Barat.

Herman mencatat, setidaknya terdapat lima kabupaten yang diperkirakan terdampak bencana gempa megathrust.

Kelima kabupaten tersebut kata dia, yakni Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi.

Hal ini perlu disikapi dan harus perhatian khusus para pemangku kebijakan di setiap daerah, terutama dalam upaya mitigasi bencana.

“Kita semua berharap tidak ada kejadian bencana, tetapi kita harus mempersiapkan diri menghadapi segala kemungkinan,” ujar Herman Suryatman, dalam Rapat Koordinasi Penanganan Bencana Megathrust, Hidrometeorologi Basah, dan Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung, Kamis (3/10).

Tak hanya itu, Herman juga menekankan perlunya konsolidasi di antara pemerintah daerah, terutama di kawasan Cekungan Bandung.

“Kami meminta agar dilakukan geladi lapangan terkait bencana, mengingat Bandung memiliki potensi bencana yang cukup besar, apalagi jika megathrust terjadi dan memantik pergerakan sesar Lembang,” tambahnya.

Karena itu, Sekda Jabar meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di seluruh wilayah Jawa Barat segera melakukan simulasi bencana.

“Simulasi adalah persiapan terbaik. Saya sudah menginstruksikan kepada kepala BPBD agar dalam waktu tiga bulan ke depan, paling lambat Desember 2024, dilaksanakan simulasi bencana, baik itu geladi posko, simulasi administrasi, koordinasi, hingga gladi lapangan,” tegas Herman.

Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh para sekretaris daerah dan kepala BPBD se-Jawa Barat, membahas juga ancaman bencana, khususnya gempa, tapi juga termasuk bencana hidrometeorologi seperti banjir, cuaca ekstrem, gelombang ekstrem, abrasi, dan tanah longsor.

Dengan adanya simulasi dan koordinasi yang baik, diharapkan seluruh pihak terkait siap menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi di masa mendatang, khususnya dalam menjaga keselamatan warga Jawa Barat.[]

 

Putri Aulia Maharani

Berita Daerah